Waspada.co.id – Satu-satunya cara menghalang persebaran polio adalah dengan pencegahan melalui vaksin. Vaksinasi yang dimaksud ialah melakukan imunisasi bagi anak-anak, untuk polio tersedia bentuk cair (tetes).
Melansir situs Kemenkes, ada 4 jenis vaksin Polio, yaitu :
Oral Polio Vaccine (OPV)
Jenis vaksin ini aman, efektif dan memberikan perlindungan jangka panjang sehingga sangat efektif dalam menghentikan penularan virus. Vaksin ini diberikan secara oral. Setelah vaksin ini bereplikasi di usus dan diekskresikan, dapat menyebar ke orang lain dalam kontak dekat.
Monovalent Oral Polio Vaccines (mOPV1 and mOPV3)
Sebelum pengembangan tOPV, OPV Monovalen (mopVs) dikembangkan pada awal tahun 1950an. Vaksin polio ini memberikan kekebalan hanya pada satu jenis dari tiga serotipe OPV, namun tidak memberikan perlindungan terhadap dua jenis lainnya.
OPV Monovalen untuk virus Polio tipe 1 (mopV1) dan tipe 3 (mOPV3) dilisensikan lagi pada tahun 2005 dan akhirnya mendapatkan respon imun melawan serotipe yang lain.
Bivalent Oral Polio Vaccine (bOPV)
Setelah April 2016, vaksin virus Polio Oral Trivalen diganti dengan vaksin virus Polio Oral Bivalen (bOPV). Bivalen OPV hanya mengandung virus serotipe 1 dan 3 yang dilemahkan, dalam jumlah yang sama seperti pada vaksin trivalen. Bivalen OPV menghasilkan respons imun yang lebih baik terhadap jenis virus Polio tipe 1 dan 3 dibandingkan dengan OPV trivalen, namun tidak memberikan kekebalan terhadap serotipe 2.
Inactivated Polio Vaccine (IPV)
Sebelum bulan April 2016, vaksin virus Polio Oral Trival (topV) adalah vaksin utama yang digunakan untuk imunisasi rutin terhadap virus Polio. Dikembangkan pada tahun 1950 oleh Albert Sabin, tOPV terdiri dari campuran virus polio hidup dan dilemahkan dari ketiga serotipe tersebut.
tOPV tidak mahal, efektif dan memberikan perlindungan jangka panjang untuk ketiga serotipe virus Polio. Vaksin Trivalen ditarik pada bulan April 2016 dan diganti dengan vaksin virus Polio Oral Bivalen (bOPV), yang hanya mengandung virus dilemahkan vaksin tipe 1 dan 3.
“Untuk pencegahan satu-satunya yaitu vaksinasi, vaksin polio ya,” kata Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dr. Maxi Rein Rondonuwu dalam Konferensi Pers KLB Penyakit Polio secara online.
Virus polio memasuki tubuh melalui mulut, dalam air atau makanan terkontaminasi dengan feses dari orang yang terinfeksi dan berakhir pada kelumpuhan.(wol/ryan/okezone/d1)
Editor: SASTROY BANGUN
Discussion about this post