MEDAN, Waspada.co.id – Film garapan Hilisimaetano Nias Selatan ini berhasil menjadi pemenang dan berhasil mengalahkan puluhan sineas Sumut yang ikutserta.
Sementara itu pemenang kedua disabet Film Naniura garapan Media Publikasi dan pemenang ketiga film Tradisi Nini Galoh garapan Universitas Negeri Medan. Provinsi Sumatera Utara (Sumut) kaya dengan budaya, adat istiadat dan keindahan alamnya.
Atas hasil itu, Dinas Budaya dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Sumut berharap generasi milenial dapat menggali hal tersebut melalui seni khususnya film agar masyarakat luas dapat lebih mengenal culture yang ada.
Kepala Dinas Budaya dan Pariwisata (Kadisbudpar), Zumri Sulthony mengatakan, Sumatera Utara kaya dengan berbagai adat budaya atau etnis yang beragam antara lain etnis Melayu, Batak Toba, Batak Karo dan sebagainya. Dan selama ini, masyarakat Sumut terkenal dengan watak yang keras dan kasar padahal tidak seperti itu.
“Saya ingin, generasi muda membuat film pendek yang mengangkat dan menggali lebih dalam tentang culture masyarakat di Sumut. Dengan begitu, mindsite masyarakat luar bisa berubah, bahwa masyarakat Sumut juga ramah,” katanya didampingi Kepala Bidang Seni, Budaya, dan Pengembangan Ekonomi Kreatif, Sylvia Rosita Armayanti Lubis pada Pembukaan Festival Film Sumatera Utara 2022 di Medan, Selasa (22/11).
Sebagai contoh, sambungnya, film yang mengangkat kearifan lokal adalah “Ngeri-ngeri Sedap”. Dan di film tersebut memang menceritakan budaya yang kuat di dalam sebuah keluarga di Batak Toba.
“Festival film Sumut 2022 ini juga diharapkan dapat menghasilkan karya-karya kreatif dari generasi milenial dengan tema kearifan lokal, seni budaya, etnik dan lainnya. Kegiatan ini merupalan bagian dari sub sektor ekonomi kreatif, tugas kita merangsang anak muda untuk berkreasi,” terangnya.
Ke depan, lanjutnya, diharapkan kegiatan seperti ini dapat dilakukan di bioskop. Dengan begitu, festival film ini lebih menarik dan banyak masyarakat yang melihat. Dan diharapkan bisa berlangsung secara berkelanjutan dan bisa dirancang lebih baik lagi.
Dewan Juri Festival Film Sumut 2022, Dr. Immanuel Prasetya Gintings, M Hum menambahkan festival film ini merupakan tahun kedua di gelar. Dengan mengangkat tema kebudayaan, pariwisata, keunikan dan kearifan lokal dan diharapkan para peserta dapat mengemasnya dengan baik melalui film pendek.
“Ada puluhan film yang terkumpul di festival tahun ini dan karya-karyanya sudah lebih bagus dan lebih “dalam” dibandingkan tahun lalu. Dan hari ini sudah tersaring 20 karya dan besok akan diumumkan untuk enam pemenang,” tuturnya.
“Tahun depan, direncanakan peserta festival film terbuka untuk masyarakat luas bukan hanya masyarakat Sumut saja. Dan memang, pihaknya ingin ada generasi muda yang mengangkat film dengan culture Sumatera Utara seperti “Ngeri-ngeri Sedap”,” tandasnya. (wol/eko/d2)
Discussion about this post