MEDAN, Waspada.co.id – Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi, mengaku kasihan melihat Wali Kota Medan Bobby Nasution harus turun sendirian ke lapangan dalam menangani banjir setiap hujan turun dengan intensitas tinggi di Kota Medan.
Menurutnya, sungai-sungai melintas di Kota Medan seperti Sungai Deli, Sungai Babura, Sungai Belawan dan Sungai Amplas, hulunya itu melintasi kawasan sungai di Kabupaten Karo dan Kabupaten Deliserdang.
“Untuk itu, kolaborasi semua kabupaten dan kota, agar bersama-sama kita mengatasinya. Seperti Wali Kota Medan, itu memang tak bisa dia sendiri, bukan urusan dia, harus melibatkan dua atau tiga kabupaten/kota. Gubernur harus hadir, punya wewenang di situ, inilah yang akan kita bentuk, kita akan selesaikan,” kata Edy usai rapat pengendalian banjir di Sumut, Rabu (23/11).
Gubsu mengatakan, penataan sungai menjadi urusan klasik bagi pemerintah, bila tidak terjadi banjir. Revitalisasi dan normalisasi sungai jangan dilupakan, kalau sudah banjir baru sibuk pemerintah melakukan penanganan terhadap sungai tersebut.
“Nanti musim hujannya selesai, kita sudah lupa lagi. Kita sudah pernah duduk dan terus-terus duduk berbicara tentang banjir ini, tapi tak pernah selesai urusannya,” ungkapnya.
Edy menegaskan, untuk penataan revitalisasi hingga normalisasi sungai harus dilakukan bersama-sama dengan melibatkan Pemprov Sumut, Kodam I Bukit Barisan, Polda Sumut, Balai Wilayah Sungai (BWS), pemerintah kabupaten/kota dan masyarakat.
“Nanti akan kita tunjuk, kita bersama-sama kolaborasi. Karena sungai ini tak bisa hanya kalau di Medan (mengerjakan) bila terjadi banjir. Sebab, sungai yang melintas Medan sampai ke Deliserdang ada yang dari binjai,” ujarnya.
Edy ingin segera merevitalisasi dan melakukan normalisasi sungai-sungai di Sumut, seperti Sungai Citarum di Pasundan Jawa Barat. Karena penataan sungai sangat diperlukan untuk mencegah banjir berdampak dengan rumah terendam.
“Untuk itu, kita ambil langkah seperti dilakukan dalam penyelesaian sungai Citarum di Jawa Barat,” ungkap Edy.
Untuk itu, Edy akan membentuk tim terpadu penanganan sungai di Sumut dengan melakukan penataan, revitalisasi hingga normalisasi. Tim terpadu akan melibatkan Forkompimda Sumut, yakni Pangdam, Kapolda, Kajati dan BWS serta melibatkan masyarakat.
“Untuk itu nanti diambil alih, kolaborasi ditunjuklah nanti. Contoh, Pangdam atau Kapolda untuk menangani ini (dalam penanganan sungai itu),” pungkasnya. (wol/man/d1)
Editor: FACHRIL SYAHPUTRA
Discussion about this post