MEDAN, Waspada.co.id – Diperkirakan sebanyak dua ribu ekor ternak babi di Kota Medan dan Deliserdang mati mendadak. Matinya ternak berkaki empat ini diduga akibat flu babi telah merugikan peternak mencapai Rp8 miliar.
Ketua Peternak Babi Indonesia (PBI), Heri Ginting, mengatakan ribuan babi itu mati mendadak diduga terpapar flu babi sejak bulan September 2022. Pihaknya berharap pemerintah memberikan solusi untuk mengurangi kerugain peternak.
“Total babi yang mati lebih kurang dua ribu ekor, gejalanya flu babi. Untuk kerugian kalau saya kalikan mencapai Rp8 milar,” kata Heri saat dikonfirmasi, Rabu (30/11).
Heri meminta kepada pemerintah kabupaten dan provinsi untuk menyediakan vaksin, agar kematian ternak babi ini dapat diantisipasi. Ia berharap, agar babi-babi yang terjangkit virus dibeli oleh pemerintah dan dimusnahkan.
“Pemda/Pemprovsu membuat satu kebijakan, membeli babi-babi yang terpapar virus yang ada di masyarakat ataupun peternak, dibeli sama pemerintah dan dimusnahkan supaya jangan mutar-mutar itu penyakit,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Heri mengatakan, karena adanya wabah flu babi ini akan berdampak pada pasokan ketersedian daging di pasar, terlebih lagi saat menjelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru (Nataru).
“Sudah pasti berpengaruh, sekarang aja produksi ternak berkurang hampir 50 persen, ini akan berpengaruh pada natal dan tahun baru nanti pasokan dagingnya,” ungkapnya.
Heri menambahkan, Dinas Peternakan Provinsi Sumut dan Balai Venteriner Medan juga sudah turun ke lokasi peternakan. (wol/man/d2)
Editor: FACHRIL SYAHPUTRA
Discussion about this post