Waspada.co.id, SEOUL – Seorang saksi tragedi pesta Halloween di Itaewon menceritakan fakta mengerikan dan situasi horor di tragedi pesta Halloween Itaewon, Korea Selatan, Sabtu (29/10) malam waktu setempat.
Dikutip dari The Korea Herald, korban tewas akibat tragedi pesta Halloween di Itaewon kini mencapai 149 orang dan 76 lainnya luka-luka.
Insiden itu berawal dari massa yang semakin membludak jelang tengah malam. Hingga akhirnya sekitar pukul 22.20 waktu setempat, kondisi semakin parah di salah satu jalan sempit yang menanjak.
Saat itu, sejumlah orang yang sudah berada di bagian atas jalan ternyata terjatuh, menimpa massa di bawahnya. Di tengah kepanikkan, para pengunjung saling injak.
baca: KBRI Seoul Pastikan Tak Ada WNI Tewas di Tragedi Pesta Halloween Itaewon
Karena kondisi sangat penuh, petugas sampai-sampai harus bersusah payah menarik beberapa orang keluar dari kerumunan.
Namun, puluhan orang sudah terkapar di jalanan dan mengalami henti jantung. Beberapa pengunjung dan petugas langsung melakukan pertolongan pertama, melakukan teknik CPR di tengah hiruk pikuk massa.
Salah satu saksi yang merupakan warga negara asing asal Maroko, Marwan, menuturkan situasi mengerikan sejam setelah tragedi pesta Halloween di Itaewon.
“Tiga teman saya meninggal hari ini. Saya biasa bergaul dengan mereka setiap akhir pekan di Itaewon dan sekarang mereka meninggal dunia,” tutur Marwan.
“Tak ada satu pun penjaga atau bahkan para penyelenggara pesta yang berusaha menyetop situasi tersebut,” tutur pria 24 tahun itu.
Marwan sendiri bukan peserta Halloween yang tepat berada di antara kerumunan tempat para korban berdesakan dan mengakibatkan ratusan orang tewas.
“Namun kemudian, saya melihat banyak sekali orang yang ditandu. Situasi itu amat memilukan hati saya,” kata Marwan kepada The Korea Herald.
Ironisnya, beberapa blok dari tempat kejadian perkara masih terdapat kelab-kelab malam yang terus melanjutkan pesta meski tragedi itu terjadi.
Pesta tersebut bahkan berlangsung hingga pukul 04.00 subuh waktu setempat di sejumlah bar meski tragedi berlangsung pada tengah malam.
“Saya datang untuk main jadi saya menyeberang (ke lokasi kejadian) karena saya merasa tidak seperti sedang pulang,” tuturnya. (cnni)
Discussion about this post