BLANGKEJEREN, Waspada.co.id – Menyikapi melonjaknya secara drastis informasi angka stunting di Kabupaten Gayo Lues yang menduduki peringkat pertama tertinggi di Provinsi Aceh, yaitu 42,9 % berdasarkan input database SSGI 2021, cukup mengejutkan berbagai pihak.
Sorotan mata publik langsung mengarah kepada Dinas Kesehatan Gayo Lues sebagai (Validator Updating) dalam Survei Status Gizi Indonesia.
Dalam hal ini berbagai pihak mempertanyakan keabsahan database SSGI 2021 Kabupaten Gayo Lues tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Gayo Lues, Riadus Salihin, Kamis (27/10) kepada wartawan menyatakan hasil studi SSGI tersebut berdasarkan pendataan Tim Enumerator yang direkrut oleh Kemenkes, dan pihaknya turut mendampingi proses di lapangan.
Sementara Pj Bupati Gayo Lues Ir H. Rasyidin Porang kepada Waspada Online via WhatsApp Kamis (27/10), meminta kepada Dinas Kesehatan Gayo Lues agar segera menurunkan Data Stunting di Gayo Lues sesuai dengan peranannya. Untuk segera melakukan Pendataan Kelompok Sasaran (ibu hamil, ibu menyusui, remaja putri, WUS, anak usia 24-59 bulan).
“Untuk segera melakukan intervensi prioritas (pemberian makanan tambahan ibu hamil, suplementasi tablet tambah darah, pemberian makanan tambahan bagi anak kurus, tatalaksana gizi buruk, pemantauan dan promosi edukasi),” jelas Pj Bupati.
Rasyidin Porang menambahkan, berdasarkan Program SSGI 2022 Kementerian Kesehatan, agar semua pihak yang terkait pendataan SSGI seperti Tim Enumerator dan Dinas Kesehatan Gayo Lues agar terjun langsung ke lapangan. Dan melakukan intervensi pendukung (pemeriksaan kehamilan, suplementasi vitamin A, imunisasi, MTBS, suplementasi zinc untuk pengobatan diare, suplementasi kalsium) dan lainnya.
“Juga melakukan intervensi prioritas sesuai kondisi tertentu (perlindungan dari malaria, pencegahan HIV, pencegahan cacingan. Hal ini sesuai dengan SOP yang telah ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan dalam Program SSGI 2021 yang menjadi barometer naik turunnya Status Gizi Masyarakat Gayo Lues. Juga meminta keterlibatan jurnalis dalam upaya penurunan stunting SSGI 2022, Gayo Lues,” sebut Bupati.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Gayo Lues, Riadus Salihin, mengatakan pihaknya sudah melakukan pendataan yang dimaksud, guna penurunan stunting (kekerdilan) Tim Elektronik Pemantauan Pertumbuhan Gizi Berbasis Masyarakat (EPPGBM) juga sudah terjun ke lapangan. “Sementara untuk tahun 2022 belum final dan belum kita ekspos, Insya Allah akan terjadi penurunan secara drastis,” jelasnya.
Disebutkan, beberapa tindakan yang telah dilakukan antara lain; pihaknya telah merealisasikan bantuan terhadap gadis remaja putri dengan memberi Tablet Tambah Darah (TTD) umur 13- 18 tahun, anak sekolah, pemeriksaan ibu hamil , secara rutin per minggu.
“Selama 22 minggu, PMT Balita, PMT Bumil, ditambahkan. Mudah-mudahan untuk SSGI 2022, tidak separah tahun sebelumnya,” jelas Salihin. (wol/bus/d2/d2)
Editor: AGUS UTAMA
Discussion about this post