JAKARTA, Waspada.co.id – Pernyataan mengejutkan disampaikan oleh Shin Tae-yong. Pelatih Timnas Indonesia itu mengumumkan akan mundur dari jabatan pelatih timnas jika Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan dipaksa meletakkan jabatannya.
Dua pekan terakhir, sepakbola Indonesia dihantam kabar duka ketika lebih dari 100 orang meninggal dunia dan ratusan lainnya luka-luka karena Tragedi Kanjuruhan. Dampak dari situasi ini, warganet mendesak Iwan Bule dan jajaran pengurus PSSI mengundurkan diri.
“Pertama-tama, saya ingin mengucapkan turut berduka cita atas tragedi Kanjuruhan di Malang,” tulis Shin Tae-yong via akun Instagramnya beberapa waktu lalu.
Lebih lanjut, pelatih asal Korsel itu menyebut sangat bersimpati dengan insiden ini. Ia dan juga timnya akan melakukan yang terbaik untuk turut menyembuhkan luka itu dari masyarakat Indonesia.
“Saya juga seorang suami dari istri dan seorang bapak dari dua anak. Saya ingin memberikan dukungan penuh kepada para korban dan keluarga korban,” tulis sang pelatih.
“Saya ingin memberikan harapan kepada semua orang Indonesia yang tersakiti karena tragedi kali ini walaupun dukungan saya tidak dapat menjadi kekuatan yang besar bagi keluarga korban. Cara saya untuk memberi harapan adalah memberikan hasil baik dengan berprestasi di sepakbola yang masyarakat sukai,” lanjutnya.
Shin mengaku tahu bahwa Iwan Bule belakangan dituntut mundur dari jabatannya. Jadi ia merasa jika rekan kerjanya itu mundur, maka ia juga harus ikut mundur dari Timnas Indonesia.
“Seseorang yang sangat mencintai sepakbola Indonesia dengan kesungguhan hati dan memberikan dukungan penuh dari belakang agar sepakbola dapat berkembang adalah Ketua Umum PSSI. Menurut saya, jika Ketua Umum PSSI harus bertanggung jawab atas semua yang terjadi dan mengundurkan diri, maka saya pun harus mengundurkan diri,” sambungnya.
Menurut Shin, ia menilai tidak adil jika semua kesalahan dilimpahkan kepada Iwan Bule. Shin menyebut bahwa dirinya sebagai bagian dari PSSI juga harus ikut tanggung jawab atas situasi tersebut.
“Saya dengan masyarakat Indonesia dapat mengembangkan sepak bola Indonesia bersama setelah saya datang ke Indonesia pada tahun 2020. Ini adalah prestasi atau hasil yang dibuat oleh para pemain, fans dan Ketua Umum PSSI yang memilih saya,” terang pelatih berusia 52 tahun itu.
“Sangat disayangkan nyatanya semua tanggung jawab dialihkan kepada Ketua Umum. Beliau telah mengembangkan sepakbola Indonesia secara keseluruhan. Pasti bisa juga mengatasi keadaan ini dengan baik. Saya pun akan berusaha lebih keras agar sepakbola Indonesia lebih maju lagi. Sebagai penutup, sekali lagi saya ingin mengucapkan bahwa saya ingin memberikan dukungan penuh kepada para korban, keluarga korban, dan seluruh masyarakat Indonesia,” pungkasnya. (wol/aa/ig/d2)
Editor: AUSTIN TUMENGKOL
Discussion about this post