BINJAI, Waspada.co.id – Gejolak antar warga Lingkungan 5, Jalan Samanhudi, Kelurahan Bhakti Karya, Kecamatan Binjai Selatan kontra warga Beguldah, Kelurahan Tanah Merah, Kecamatan Binjai Selatan belum mereda.
Teranyar, sejumlah rumah warga Bhakti Karya dilempari OTK, Sabtu (1/10) lalu. Insiden ini pun sempat viral di media sosial.
Ketua Kelompok Tani Mekar Jaya, Abidin Zaini Sembiring, mengaku sangat prihatin terhadap kelompok tani di Kelurahan Bhakti Karya lantaran sejak 6 bulan belakangan banyak insiden yang dialami para petani.
“Belakangan ini banyak kejadian yang dialami petani di Bhakti Karya. Mulai dari mobil di-bom molotov, perusakan tanaman, hingga gubuk petani dan rumah anggota Poktan Mekar Jaya yang dibakar. Tapi hingga saat ini belum ada penyelesaiannya. Tindakan mengambil hak orang lain kan tidak dibenarkan di negara ini,” sesal Zaini, Rabu (5/10).
Zaini yang juga Ketua Forum Rakyat Bersatu (FRB) Sumatera Utara itu menyayangkan karena belum ada tindakan solutif oleh pihak-pihak yang berwenang di Pemerintahan setempat.
“Aneh saya rasa karena warga dibiarkan bentrok begini, apa ada sesuatu?, Pemerintah Daerah harus tegas mengatasi hal ini, saya harap jangan ada kepentingan di balik konflik ini, aparat juga harus mengatensi insiden di Bhakti Karya dengan sebenar-benarnya. Apapun ceritanya negara itu ada karena rakyat, kalau ada pun itu tanah negara ya tanah rakyat, hal ini termaktub dalam Peraturan Presiden Nomor 86 tahun 2018,” tukas Zaini.
Sementara Sekretaris FRB Sumut, Joni Siregar, menyebut adanya dugaan provokasi terjadinya konflik antar warga, disinyalir ada pihak yang ingin menguasai lahan petani.
“Masyarakat menduduki lahan pertanian itu sudah sekitar 20 tahun. Harus ditindaklanjuti persoalan ini, jangan berlarut-berlarut, sebab mayoritas penghasilan masyarakat di Bhakti Karya didapat dari hasil bertani. Saya harap bapak Presiden RI bisa mengambil sikap atas hal ini,” harap Joni. (wol/rid/d2)
Editor AGUS UTAMA
Discussion about this post