MEDAN, Waspada.co.id – Harga sejumlah kebutuhan pokok pada pertengahan pekan ini terpantau masih stabil dengan kecenderungan mengalami penurunan. Harga cabai merah dan cabai rawit masih melanjutkan tren penurunan, di mana di Kota Medan saat ini harga cabai merah ditransaksikan dikisaran harga Rp25 ribu per Kg di sejumlah pasar tradisional. Sementara harga cabai rawit ditransaksikan dikisaran level Rp30 ribu per kg.
Sejumlah harga yang terpantau melalui PIHPS lainnya, terlihat harga dagaing ayam di Kota Medan mengalami penurunan, dari kisaran Rp29 ribuan per Kg di pekan lalu, menjadi Rp27 ribuan per kg pada pekan ini. Dan seiring dengan kenaikan harga CPO dunia yang belakangan menembus 4.000 ringgit Malaysia per ton, juga turut memicu kenaikan harga minyak goreng curah di kisaran Rp30 ribu di Kota Medan.
Pengamat Ekonomi, Gunawan Benjamin menuturkan di sejumlah kota lain di luar Medan, atau Sumatera Utara secara keseluruhan, harga cabai merah dan cabai rawit juga mengalami penurunan di pekan ini.
“Untuk harga lainnya seperti daging ayam dan bawang merah sedikit mengalami kenaikan. Dan untuk minyak goreng juga hanya mengalami kenaikan sedikit,” tuturnya, Rabu (26/10).
Dari hasil pantauan di pasar, besar kemungkinan di bulan oktober ini harga cabai sudah mencapai titik terendahnya. Harga cabai pada saat ini sudah menjadi harga yang paling murah dalam kurun waktu 5 bulan terakhir.
“Dan saya mengkalkulasikan jika nantinya di bulan November harga cabai bisa bertahan dikisaran Rp25 ribuan hingga Rp30 ribuan per Kg,” ungkapnya.
Maka rata rata harga cabai di bulan November akan menjadi bulan yang penyumbanh harga cabai rendah setelah bulan januari 2022. Dan jika harga cabai terendah saat ini bertahan sampai bulan depan. Maka lagi lagi cabai akan menyumbang deflasi meskipun kecil di november.
“Namun potensi harga cabai berbalik atau naik dalam ruang terbatas cukup berpeluang terjadi di bulan selanjutnya. Intensitas hujan yang cukup tinggi menjadi pemicu kenaikan harga cabai di semua level. Di hilir petani mengurangi jadwal turun ke ladang. Dan di level pedagang curah, hujan tinggi memicu terjadinya kerusakan barang. Meskipun saya berharap harga cabai tidak turun lagi,” ungkapnya lagi.
“Sejauh ini pasokan cabai di Sumut sendiri diperkirakan akan cukup banyak hingga awal tahun 2023 mendatang. Curah hujan yang cukup banyak dalam beberapa bulan terakhir membantu tumbuh kembang penyemaian bibit dan tanaman itu sendiri. Namun yang perlu diwaspadai adalah potensi harga cabai turun lagi masih cukup terbuka meskipun terbatas. Dan ini menjadi perhatian kita karena sejauh ini petani rentan mengalami kerugian dengan harga cabai yang berada dikisaran Rp25 ribu per Kg,” tandasnya. (wol/eko/d1)
Discussion about this post