ULU PUNGKUT, Waspada.co.id – Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi berdialog dengan Raja-raja Mandailing di Bagas Godang Batubara, Ulu Pungkut, Kabupaten Madina, Rabu (12/10). Edy mengajak raja-raja bersinergi meningkatkan marwah adat dan budaya untuk menyatukan masyarakat.
Adat dan budaya Mandailing Natal, menurut Edy, telah sukses menciptakan peradaban yang hebat. Sayangnya, saat ini adat dan budaya tersebut mulai terkikis, sehingga tidak sedikit masyarakat kurang perduli.
“Raja-raja ini harus bersatu untuk mengangkat marwah adat, kalau semua bergerak masing-masing sulit menyatukan masyarakat kita ini, kalau marwahnya baik, tak akan ada yang berani macam-macam di daerah kita ini,” kata Edy, Rabu (12/10).
Bersinerginya raja-raja akan mempermudah untuk menghambat orang-orang yang hanya ingin menguras Sumber Daya Alam (SDA) Madina. Terlebih lagi, penambangan ilegal tidak memperhitungkan dampak lingkungan dan kesejahteraan masyarakat.
Ivan Iskandar Batubara, salah satu tokoh masyarakat, mengatakan para raja-raja sepakat untuk menghalangi siapapun yang ingin merusak Mandailing Natal. Selain itu, mereka juga sepakat bersama-sama berupaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Di sini ada dari Muara Sipongi, Kotanopan, Huta Godang, Hutapungkut, dan lainnya sepakat serta mengarahkan masyarakat untuk mencari rezeki dengan cara halal dan bermartabat. Kami juga bersama-sama menolak penambangan ilegal atau yang bersifat merusak,” kata Ivan.
“Ada 12 desa dan satu kelurahan di sini, kami ingin terus melakukan perbaikan dari satu desa ke desa lainnya, tetapi itu perlu arahan dan dukungan pemerintah,” pungkasnya. (wol/aa/d2)
editor AUSTIN TUMENGKOL
Discussion about this post