JAKARTA, Waspada.co.id – PT Agincourt Resources (PTAR), pengelola Tambang Emas Martabe, memboyong empat penghargaan dalam ajang bergengsi Penerapan Kaidah Teknik Pertambangan yang Baik/Good Mining Practices (GMP) Award 2022 yang digelar Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akhir September lalu.
PTAR bahkan berhasil meraih peringkat tertinggi bersimbol emas, yakni Penghargaan Aditama, pada Aspek Pengelolaan Lingkungan Hidup Pertambangan kelompok badan usaha pemegang Kontrak Karya (KK) dan Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) komoditas mineral.
Penghargaan lain yang dibawa pulang PTAR yaitu Penghargaan Utama Aspek Pengelolaan Teknik Pertambangan kelompok badan usaha pemegang KK, IUP BUMN, IUP PMA, IUPK komoditas mineral; Penghargaan Pratama Aspek Penerapan Konservasi Mineral dan Batubara kelompok badan usaha pemegang KK, IUP dan IUPK komoditas mineral; dan Penghargaan Pratama Aspek Pengelolaan Standarisasi dan Usaha Jasa Pertambangan kelompok badan usaha pemegang KK, PKP2B, IUP dan IUPK komoditas mineral dan batubara.
Presiden Direktur PT Agincourt Resources, Muliady Sutio, menyampaikan terima kasih atas penghargaan ini yang terwujud atas dukungan dari karyawan, mitra usaha PTAR serta tentunya dukungan dari pemerintah, baik pusat maupun daerah.
Penghargaan Aditama pada Aspek Pengelolaan Lingkungan Hidup Pertambangan yang diraih PTAR merupakan bukti keseriusan perusahaan dalam menjaga dan mengelola lingkungan dan keanekaragaman hayati dari dampak kegiatan operasional Tambang Emas Martabe.
Sejak kegiatan operasi tambang dimulai, tujuan utama pengelolaan lingkungan di Tambang Emas Martabe tetap tidak berubah, mencakup kegiatan rehabilitasi, pengelolaan tailings dan batuan sisa secara aman, pengelolaan air sisa proses secara aman, pengelolaan dan pengurangan emisi gas rumah kaca, perlindungan keanekaragaman hayati, dan penutupan pasca tambang secara aman dan stabil.
“PTAR mengikuti protokol pengelolaan lingkungan yang ketat, selaras dengan peraturan lingkungan yang sesuai mengenai polusi, air, tailings, energi, dan pengelolaan keanekaragaman hayati. Kami terus melanjutkan program lingkungan yang fundamental, terstruktur, dan kolaboratif dengan seluruh pemangku kepentingan,” tutur Muliady di Jakarta dalam rilis yang diterima Waspada Online, Sabtu (8/10).
Penghargaan Pratama Aspek Pengelolaan Standarisasi dan Usaha Jasa Pertambangan juga menjadi bukti atas kebijakan PTAR dalam mengutamakan pekerja lokal dan bisnis lokal. Hingga akhir 2021, sebanyak 73,92% pekerja di Tambang Emas Martabe adalah penduduk lokal, melebihi target 70% yang ditetapkan dalam Analisis mengenai Dampak Lingkungan (Amdal).
Discussion about this post