MEDAN, Waspada.co.id – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif ,Sandiaga Salahuddin Uno mengungkapkan industri pariwisata semakin diminati kaum milenial.
“Ini terbukti dari pendidikan pariwisata menempati peringkat ke-4 bidang keahlian dengan peserta didik terbanyak. Data Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menyebutkan, jumlah SMK yang memiliki bidang keahlian pariwisata sejumlah 2,297 sekolah,” ungkapnya.
Masyarakat memandang sektor pariwisata ini menjanjikan peluang penyerapan tenaga kerja serta berwirausaha bagi lulusannya.
“Untuk itu, pendidikan vokasi pariwisata diharapkan mampu adaptif terhadap perubahan-perubahan ini,” terang Sandiaga, Selasa (20/9).
Pada kesempatan ini Menparekraf Sandiaga Uno berkunjung ke taman inkubator bisnis Politeknik Pariwisata Medan untuk melihat hasil karya mahasiswa dalam berwirausaha.
Disampaikan Sekretaris Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Sekretaris Utama Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Ni Wayan Giri Adnyani mengatakan, Rakornas SMK ini diharapkan dapat menjadi forum teknis untuk menyelaraskan kurikulum SMK pariwisata dengan perguruan tinggi pariwisata.
Penyelarasan kurikulum berdasarkan KKNI, SKKNI, standar kompetensi dari industri dan CATC diharapkan menjadi patokan kolaborasi antar institusi penyelenggara pendidikan vokasi pariwisata ini.
“Hal ini juga merupakan salah satu rekomendasi penting dari penyelenggaraan Rakornas SMK Pariwisata di Tahun 2021 yang lalu,” katanya didampingi Plt. Direktur Politeknik Pariwisata Medan, Dr. Ngatemin, S.Pd., M.Si.
“Kolaborasi Penyelarasan Implementasi ASEAN MRA-TP di SMK Pariwisata dan Politeknik Pariwisata yang menjadi tema dalam Rakornas SMK Pariwisata tahun ini diharapkan dapat memberi solusi atas standarisasi kurikulum yang seharusnya dicapai setiap institusi pendidikan vokasi pariwisata sesuai program dan level pendidikan yang ditempuh oleh peserta didiknya,” tandasnya. (wol/eko/d2)
Discussion about this post