PANYABUNGAN, Waspada.co.id – PT Sorik Merapi Geothermal Power (SMGP) mengklaim kegiatan uji alir sumur T-11 yang mengakibatkan warga keracunan gas sudah sesuai prosedur.
Head Corporate Communication PT SMGP Yani Siskartika mengatakan, kegiatan uji alir sumur T-11 rangka persiapan Unit III. Kegiatan tersebut dimulai jam 15.10 WIB dan dihentikan sementara untuk penggantian oksigen pada alat pelindung diri (SCBA).
Ia mengatakan, semua kegiatan telah sesuai prosedur yang berlaku, dan disaksikan tim dari Direktorat Jenderal EBTKE dan Dinas Lingkungan Hidup Pemkab Mandailing Natal, bekerja sama dengan Polres Mandailing Natal, TNI, PAM Desa, Humas Lokal, aparat keamanan dan berbagai pihak lainnya.
Namun, naasnya saat bersamaan, dilaporkan bahwa beberapa warga desa Sibanggor Julu dan Sibanggor Tonga mengeluhkan gejala kesehatan. Dari data SMGP sebanyak 79 orang dibawa ke RSUD Panyabungan dan RS Permata Madina untuk mendapatkan pemeriksaan medis, sedangkan beberapa warga lainnya dilaporkan mengungsi dari tempat tinggalnya.
“SMGP akan selalu mengutamakan keselamatan warga dan pekerja, juga memastikan kondisi di wilayah kerja dan situasi pada T dan sekitarnya aman serta kondusif,” kata Yani Siskartika saat dikonfirmasi Waspada Online, Rabu (28/9).
Ia menambahkan, saat ini SMGP fokus pada penanganan dan bantuan bagi warga, baik yang dirawat di rumah sakit, maupun dalam proses pengungsian. SMGP berkomitmen untuk selalu memberikan dukungan kepada masyarakat, termasuk bantuan kesehatan.
“SMGP terus melakukan pemantauan, dan bekerja sama dengan pemangku kepentingan setempat terkait rencana mitigasi secara menyeluruh,” pungkasnya.
Sebagimana diketahui, dari data yang disampaikan Pemkab Madina sebanyak 83 orang warga yang harus mendapatkan perawatan setelah PT SMGP membuka sumur T-11. (wol/man/d1)
Editor AGUS UTAMA
Discussion about this post