PANYABUNGAN, Waspada.co.id – PT Sorik Marapi Geothermal Power (SMGP) mengklaim kegiatan uji alir pada sumur T-11 pada 27 September 2022 kemarin, yang menyebabkan banyak korban berjatuhan diduga akibat terhirup gas H2S telah sesuai dengan prosedur.
Head Of Corporate Communication PT SMGP, Yani Siskartika mengatakan, jika kegiatan tersebut disaksikan oleh tim Direktorat Jenderal EBTKE dan Dinas Lingkungan Hidup Pemkab Mandailing Natal (Madina) yang bekerja sama dengan Polres Madina, TNI, PAM Desa, humas lokal, aparat keamanan dan berbagai pihak lainnya.
“Uji alir ini dimulai pada pukul 15.10 WIB, dalam rangka persiapan Unit III dan saat itu dihentikan sementara untuk penggantian oksigen pada alat pelindung diri (SCBA). Semua kegiatan ini telah sesuai dengan prosedur yang berlaku,” katanya, via Whatapp, Rabu (28/9).
Yani menyebutkan, dalam kejadian ini pihak perusahaan telah mendata jumlah korban. Ada sebanyak 79 warga dari dua desa tersebut yang mengeluhkan gejala kesehatannya. “SMGP saat ini fokus pada penanganan dan bantuan bagi warga, baik yang dirawat di rumah sakit maupun dalam proses pengungsian,” ujarnya.
Dijelaskan juga, SMGP berkomitmen mengutamakan keselamatan warga dan pekerja. Memastikan kondisi di wilayah kerja sekitarnya agar aman dan kondusif.
“Kita akan terus melakukan pemantauan, bekerja sama dengan pemangku kepentingan setempat terkait rencana mitigasi secara menyeluruh,” ucap Yani. (wol/wang/d1)
Editor AGUS UTAMA
Discussion about this post