LOS ANGELES, Waspada.co.id – Krisis pada bidang kesehatan, sosial dan ekonomi pada saat ini yang disebabkan oleh pandemi Covid-19 dan konflik di Ukraina dapat dianggap sebagai tantangan maupun kesempatan bagi negara-negara di dunia untuk meningkatkan kerja sama.
“Indonesia mengambil hal itu sebagai kesempatan dengan mengangkatnya sebagai tema utama Presidensi G20 Indonesia yakni ‘Recover Together, Recover Stronger’,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam pertemuan dengan Menteri Perdagangan dan Industri Republik India Piyush Goyal di Los Angeles, setelah Forum Indo Pacific Economic Framework (IPEF) ditutup hari Jumat (9/9).
India dan Indonesia secara domestik sedang mengkaji berbagai manfaat dari kerjasama regional IPEF untuk kepentingan kedua negara dan sepakat untuk saling mendukung keterlibatan kedua negara dalam kerjasama regional tersebut.
Pemerintah Indonesia mengimplementasikan kebijakan yang menyeimbangkan aspek kesehatan, sosial, dan ekonomi untuk mengatasi dampak yang disebabkan pandemi. Perekonomian Indonesia tercatat mampu tumbuh mencapai sebesar 5,01% (yoy) pada kuartal pertama 2022 dan 5,44% (yoy) pada kuartal kedua 2022, serta diproyeksikan akan tumbuh pada kisaran 4,5% – 5,3% pada penutupan tahun ini.
“Tren positif ini diikuti dengan pulihnya beberapa indikator ekonomi, seperti konsumsi masyarakat, peningkatan investasi baik PMDN maupun PMA, termasuk dari sektor eksternal di mana surplus dalam neraca perdagangan terus berlanjut yang tercatat sebesar USD 7,23 Miliar. Pencapaian ini tentu saja berkat kerja sama yang erat antara Indonesia dengan banyak partner country, termasuk India,” jelas Menko Airlangga.
Discussion about this post