MEDAN, Waspada.co.id – Kolaborasi yang didengungkan Wali Kota Medan Bobby Nasution terkesan ditanggapi dangkal oleh sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD). Pasca-berubahnya unsur pimpinan di setiap OPD, awak media sulit menjalin komunikasi untuk mencari tahu sejauh mana program-program yang sudah berjalan di instansi tersebut.
Padahal, pemerintah dan media massa satu kesatuan yang tak terpisahkan sejak negara ini berdiri, yang terikat ke dalam hubungan kemitraan.
Di Kota Medan sendiri, ada puluhan OPD, 21 kecamatan dan 151 kelurahan. Jika kolaborasi dimaknai secara luas, maka masyarakat mengetahui progress pembangunan yang tengah berjalan.
Menanggapi hal itu, anggota Komisi I DPRD Medan, Diko Eka Suranta Sembiring Meliala, meminta OPD agar tidak alergi dengan awak media massa. Sebab, melalui mereka lah 2,5 juta jiwa penduduk Kota Medan tahu apa yang sudah dikerjakan Pemko Medan.
“Kalau OPD menutup diri dari media massa, bagaimana masyarakat tahu sejauh mana program di instansi mereka?. Harusnya Wali Kota Medan bisa mengingatkan jajarannya untuk lebih kooperatif,” ungkapnya, Kamis (22/9).
Politisi Partai Gerindra ini mengaku heran dengan OPD yang takut jika bertemu atau mengangkat telepon wartawan. Jika OPD tersebut bekerja sesuai rules yang ada, maka tak ada yang harus disembunyikan.
“Atau malah sebaliknya. Jangan-jangan atau diduga kepala OPD-OPD ini tak ingin diketahui ‘permainan’ mereka di dalam. Kalau begitu, mereka sudah melanggar UU Nomor 14/2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik. Dan Wali Kota Medan harus sering mengingatkan jajarannya,” tegasnya.
Untuk diketahui bersama, adapun OPD yang kerap dihubungi Waspada Online dan sulit dikonfirmasi guna mencari informasi seputar program mereka yakni Dinas Kesehatan Kota Medan, Dinas PU Kota Medan, Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Medan, Dinas Perdagangan Kota Medan, Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Penataan Ruang Kota Medan, Dinas Sosial Kota Medan.(wol/mrz/d2)
editor: FACHRIL SYAHPUTRA
Discussion about this post