MEDAN, Waspada.co.id – Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi mengingatkan pentingnya relevansi antara pendidikan tinggi dengan kebutuhan tenaga kerja melalui program link and match, terutama dalam mengatasi persoalan pengangguran di daerah.
Demikian disampaikan Edy saat menandatangani kesepakatan bersama antara Pemprov Sumut dengan Institut Agama Kristen (IAKN) Tarutung di Rumah Dinas Gubernur Sumut, Jalan Jenderal Sudirman Medan, Jumat (26/8).
“Jangan sampai menambah pengangguran terdidik di Sumatera Utara. Perguruan tinggi jangan hanya menampung mahasiswa sebanyaknya. Tapi juga memikirkan kalau mereka lulus mau ke mana? Mau jadi apa?” kata Edy bertanya.
Gubernur mengatakan terdapat 220 perguruan tinggi dengan jumlah lulusan kurang lebih 22 ribu orang/tahun di Sumut. Hal tersebut tidak seimbang dengan ketersediaan lapangan kerja. Untuk itu, perguruan tinggi harus mampu menghasilkan lulusan siap kerja dan mampu membuka usaha secara mandiri.
Anggota Fraksi Nusantara DPRD Sumut, Jonius Hutabarat, mengatakan pesan Gubsu sangat positif dan harus menjadi tantangan bagi penyelenggara perguruan tinggi. Menurut Jonius, perguruan tinggi harus mampu menyusun dan menerapkan program studi yang relevan dengan kondisi kekinian serta terus berinovasi adaptasi dengan teknologi.
“Perguruan tinggi harus inovatif. Menciptakan lulusan yang kreatif sesuai tuntutan zaman,” kata jonius.
Kesepakatan bersama yang ditandatangani tersebut mengatur hubungan kemitraan Pemprov Sumut dengan IAKN Tarutung dalam bidang pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengembangan serta pengabdian kepada masyarakat.
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama IAKN Tarutung, Hana Dewi Aritonang, juga menyampaikan harapan dukungan Pemprov Sumut terkait transformasi IAKN Tarutung menjadi universitas negeri di Tarutung. (wol/aa/d2)
editor AUSTIN TUMENGKOL
Discussion about this post