Waspada.co.id – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyebut, telah menyiapkan skema penanganan cacar monyet pasca kasus pertama muncul. Salah satu upayanya dengan menyediakan vaksin untuk cacar monyet.
“Sesuai dengan arahan Pak Presiden, ini sedang kita upayakan disediakan vaksin untuk cacar monyet. Mudah-mudahan penanganannya bisa jauh lebih mudah dibanding Covid-19,” kata Muhadjir Effendy, saat berada di Malang, pada Kamis (25/8).
Menko PMK menambahkan, sesuai instruksi dari Presiden Joko Widodo perbatasan yang menjadi keluar masuk orang dari luar negeri menjadi perhatian. Pasalnya kasus cacar monyet pertama yang terdeteksi pasien berasal dari luar negeri.
“Lebih dicermati untuk orang keluar masuk, dari luar masuk ke Indonesia, atau sebaliknya Indonesia ke luar negeri. Mereka yang dari orang Indonesia yang keluar, kemudian masuk juga harus kita cermati. Sejauh ini masih satu orang, mudah-mudahan tidak seperti wabah wabah yang lain,” jelasnya.
Dirinya minta masyarakat waspadai dan tetap menjaga kesehatan. Pemerintah juga tengah mengupayakan adanya vaksin atau obat cacar monyet demi mengantisipasi penyebarannya. Sebab diakui beberapa negara di luar negeri sudah mulai berkembang wabah cacar monyet.
“Saya belum tanya ke Pak Menkes tapi tetap kita upayakan untuk dapatkan vaksin. Yang penting kita bagaimana betul-betul waspada kita cermati mobilitas ke luar masuk ke Indonesia, terutama dari negara-negara yang sekarang sudah terkena wabah cacar monyet,” pungkasnya.
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia melalui juru bicaranya M. Syahril mengatakan, pasien tersebut berasal dari DKI Jakarta, yaitu seorang laki-laki berusia 27 tahun. Pasien tersebut sebelumnya memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri.
Disebutkan, pasien pertama cacar monyet Indonesia baru tiba di Indonesia pada 8 Agustus 2022 dari perjalanan luar negeri ke negara yang termasuk dari 86 negara yang memiliki kasus cacar monyet.
Meski demikian tak disebutkan negara mana yang dikunjungi pasien tersebut. Pasien selanjutnya merasakan demam pada 14 Agustus 2022, yakni 7 hari setelah tiba di Indonesia. Pada tanggal 16 Agustus 2022, ruam cacar muncul pada pasien tersebut.
Tanggal 18 Agustus 2022, selanjutnya fasilitas kesehatan datang untuk mengambil sampel cairan pada ruam cacar untuk dites PCR. Selanjutnya pada 19 Agustus 2022, pasien tersebut kemudian terkonfirmasi menderita cacar monyet.(wol/okz/mrz/d2)
Discussion about this post