MEDAN, Waspada.co.id – Polda Sumut telah membongkar bisnis judi online di perumahan elit Kompleks Cemara Asri, Kecamatan Percut Seituan, Kabupaten Deliserdang beberapa hari lalu.
“Hasil penyelidikan dari lokasi judi menghasilkan omzet per harinya itu Rp30 juta dari satu website. Diperkirakan mencapai Rp500 juta hingga Rp1 miliar omset per hari dari seluruh website yang beroperasi,” kata Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Hadi Wahyudi, Kamis (11/8).
Lebih lanjut, Polda Sumatera Utara (Sumut) telah memblokir 19 rekening yang terindikasi dalam tindak bisnis perjudian online di Kompleks Cemara Asri. “Ada 19 rekening yang diblokir Tim Cyber Crime Ditreskrimsus Polda Sumut dalam penggerebekan lokasi judi online,” ujar Juru Bicara Polda Sumut tersebut.
Fakarich Segera Diadili
Kejaksaan Negeri (Kejari) Medan sudah melimpahkan berkas perkara Fakar Suhartami Pratama alias Fakarich terkait kasus dugaan investasi bodong melalui aplikasi Binomo ke Pengadilan Negeri (PN) Medan.
“Iya bang, hari ini kita sudah limpahkan berkas FSP ke Pengadilan Negeri Medan,” ungkap Kepala Seksi Intelijen (Kastel) Kejari Medan Simon, saat dikonfirmasi Waspada Online, Kamis (11/8).
Simon mengatakan, setelah berkas perkara dilimpahkan, selanjutnya jaksa penuntut menunggu jadwal persidangan dari hakim PN Medan. “Selanjutnya, kita menunggu jadwal dari hakim,” ucapnya.
Sebelumnya Simon mengatakan, terhadap tersangka Fakarich disangka melanggar Pasal 45A ayat 1 Jo Pasal 28 ayat 1 UU RI Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas UU RI Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik dan/atau Pasal 378 KUHP dan/atau Pasal 5 UU RI Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang.
Kronologis Bocah SD Ditusuk
Polsek Medan Sunggal masih melakukan penyelidikan kasus pembunuhan terhadap siswa SD inisial SRB di Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang.
Peristiwa pembunuhan itu terjadi pada Selasa (9/8) kemarin. Sebelum peristiwa berdarah itu terjadi korban SRB sedang mengikuti apel pagi di sekolah.
Usai mengikuti apel, korban pun masuk ke kelas untuk mengikuti pembelajaran lalu tiba-tiba datang pelaku sembari membawa pisau menikam korban hingga bersimbah darah.
Guru dan murid lainnya yang melihat peristiwa itu pun sontak berteriak histeris sementara pelaku usai menikam korban kabur melarikan diri. Melihat korban bersimbah darah pihak sekolah pun membawanya ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.
(wol/man/d2)
Discussion about this post