MEDAN, Waspada.co.id – Polda Sumut menetapkan lima tersangka kasus Pekerja Migran Indonesia (PMI) ilegal yang hendak diberangkatkan kerja di Kamboja.
Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Hadi Wahyudi, mengatakan penetapan terhadap kelima tersangka setelah penyidik Dit Reskrimum Polda Sumut melakukan gelar perkara terhadap kasus PMI ilegal yang diamankan dari Bandara Kualanamu beberapa waktu lalu.
“Kelima orang yang ditetapkan sebagai tersangka bernama Gerry Lee (bagian PMI), Ko Bacang alias Cahyadi (Bagian PMI), Aboi, Albert, dan Amat Cerdas Kahar,” katanya, Kamis (18/8).
Banjir di Kota Medan
Poltisi PKS Rudiawan Sitorus, menuding Dinas PU Kota Medan alpa melakukan pemetaan skala prioritas daerah mana saja yang perlu dibenahi saluran drainasenya. Seolah tak ingin dipersalahkan atas musibah banjir ini, pernyataan tersebut dibantah Kabid Drainase Gibson Panjaitan. Katanya, pihaknya sudah melakukan pemetaan di daerah mana saja yang drainasenya butuh perhatian serius.
“Selagi sungai itu belum teratasi (normalisasi), aliran air kita bermuara ke sungai, ya itu dia (banjir). Kalau mereka (Balai Wilayah Sungai Sumatera II) belum tuntas lakukan normalisasi sungai, kita (Kota Medan) akan terdampak terus,” ungkapnya kepada Waspada Online, Kamis (18/8).
Lebih lanjut Gibson menjelaskan, jika hujan di Kota Medan tidak begitu deras, drainase masih mampu menampung debit air untuk dialirkan ke sungai-sungai. Namun jika hujan tersebut berasal dari gunung (hulu), maka kondisi yang terjadi seperti sekarang ini.
Pemko Medan Jangan Salahkan BWSS II
Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi, meminta semua pihak termasuk Pemko Medan untuk tidak saling menyalahkan dalam penanganan persoalan banjir di Kota Medan.
Hal itu ditegaskan Edy setelah mendengar adanya pernyataan Dinas PU Medan yang menyalahkan BWSS II karena tidak segera melakukan normalisasi lima sungai melintasi Kota Medan.
“Jangan saling menyalahkan, ini bukan persoalan BWS dan tidak BWS. Persoalannya memang sungai sedang dikerjakan, itu butuh proses,” kata Edy di Rumah Dinas, Jalan Jenderal Sudirman, Kamis (18/8).
(wol/ega/d2)
Discussion about this post