JAKARTA, Waspada.co.id – Asuransi bisa dibilang merupakan fondasi penting finansial pribadi agar tidak rentan goyah terkena masalah keuangan. Disadari atau tidak, dalam hidup, setiap orang tidak akan bisa mengelak dari risiko kebutuhan atau pengeluaran mendesak. Beberapa contohnya adalah membayar biaya pengobatan di rumah sakit, mengalami kecelakaan, hingga tutup usia.
Saat terjadi, masalah tersebut umumnya berisiko memunculkan masalah keuangan serius, baik kepada diri sendiri ataupun anggota keluarga yang lain. Oleh karena itu, untuk mengantisipasinya, setiap orang dianjurkan untuk memiliki asuransi kesehatan dan asuransi jiwa.
Hanya saja, tergantung dari kondisi keuangan, beberapa orang mungkin hanya mampu mengajukan salah satu jenis asuransi tersebut. Lantas, dalam situasi demikian, mana yang seharusnya diprioritaskan? Nah, untuk menjawab pertanyaan tersebut, simak penjelasan mengenai asuransi kesehatan dan asuransi jiwa, serta pertimbangan untuk memilihnya berikut ini.
1. Apa Alasan Memilih Asuransi Jiwa?
Layanan asuransi jiwa, bisa juga disebut proteksi jiwa bukanlah tentang kematian belaka. Melainkan, manfaat produk tersebut lebih mengarah ke bagaimana keluarga yang ditinggalkan oleh pihak tertanggung tetap bisa meneruskan hidup dan memenuhi kebutuhannya. Karenanya, jenis asuransi ini wajib dimiliki oleh para pencari nafkah keluarga.
Sebagai contoh, seseorang yang menjadi tulang punggung keluarga meninggal dunia karena suatu penyakit. Situasi tersebut secara otomatis membuat keluarganya kehilangan sumber pemasukan dan berisiko tak mampu memenuhi kebutuhan hidupnya di masa depan. Nah, adanya asuransi jiwa ini membuat keluarga yang ditinggalkan oleh pihak tertanggung tersebut bisa mendapatkan uang pertanggungan untuk melanjutkan kehidupannya.
Di samping itu, ada beragam poin penting terkait alasan mengapa asuransi jiwa perlu dimiliki, antara lain
a. Asuransi jiwa mempunyai beragam pilihan manfaat perlindungan yang dapat dipilih dengan menyesuaikan kebutuhan, misalnya asuransi jiwa berjangka atau term life, asuransi jiwa seumur hidup atau whole life, dan asuransi jiwa dwiguna atau endowment insurance.
b. UP atau uang pertanggungan asuransi jiwa juga bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Biasanya, perhitungan terkait kebutuhan uang pertanggungan ini didasarkan pada penghasilan bulanan pihak tertanggung.
c. Nasabah asuransi jiwa bisa mengajukan perlindungan tambahan, misalnya proteksi kesehatan, maupun fitur investasi.
d. Tanpa perlindungan tambahan, manfaat asuransi jiwa tidak akan optimal dirasakan saat pihak nasabah masih hidup.
e. Jika tak menambahkan perlindungan tambahan, misalnya, Waiver of Premium, nasabah tetap harus membayar premi asuransi kendati mengalami masalah keuangan sekalipun.
2. Apa Alasan Memilih Asuransi Kesehatan?
Menurut survei, biaya rumah sakit di Indonesia pada tahun 2019 mengalami kenaikan sebesar 10 persen dibanding tahun sebelumnya. Dengan kenaikan yang cukup masif tersebut, bukan tidak mungkin pengeluaran untuk kebutuhan ini bisa langsung menguras isi tabungan dan dana darurat.
Untuk menyiasati masalah tersebut, mengajukan asuransi kesehatan bisa menjadi solusinya. Sebab, manfaat perlindungan dari produk keuangan tersebut adalah mengalihkan tanggungan biaya rumah sakit dan pengobatan ke pihak penyedia layanannya. Dengan begitu, pemilik asuransi kesehatan bisa menjalani kehidupannya dengan lebih tenang, dan tak khawatir dengan besarnya biaya rumah sakit saat terkena penyakit.
Selain itu, ada beberapa hal penting yang wajib dipahami terkait kepemilikan asuransi kesehatan, antara lain:
a. Jenis perlindungan yang disediakan oleh asuransi kesehatan cukup beragam, seperti, hospital benefit, yaitu, penggantian biaya rumah sakit, serta hospital cash plan, yaitu, penggantian pendapatan selama sakit.
b.Usahakan untuk memilih asuransi dengan sistem klaim jenis cashless agar tidak repot menalangi biaya rumah sakit terlebih dahulu.
c. Asuransi kesehatan memungkinkan nasabah untuk berobat secara private, cepat, dan nyaman tanpa harus melewati proses administrasi dan antrean yang panjang.
d. Proteksi kesehatan menawarkan layanan rawat inap, rawat jalan, bedah, sampai persalinan.
e. Nominal premi asuransi kesehatan tergantung dari usia tertanggung, riwayat medis, dan cakupan perlindungan yang diberikan. Karenanya, penting untuk segera mengajukan asuransi kesehatan ini sedini mungkin agar biaya preminya lebih hemat.
3. Pahami Risiko yang Lebih Rentan Terjadi saat Memilih Asuransi
Pada dasarnya, dalam memilih asuransi, ketahui risiko seperti apa yang paling berisiko terjadi dan mampu mengacaukan keuangan. Jika berbicara tentang asuransi kesehatan dan asuransi jiwa, pada dasarnya kedua produk tersebut wajib dimiliki oleh semua orang. Tak terkecuali bagi mereka yang masih muda sekalipun.
Alasannya karena tidak ada yang tahu kapan penyakit akan datang menyerang, begitu pun dengan risiko kematian. Karenanya, jika memungkinkan, usahakan untuk mengajukan baik asuransi jiwa dan asuransi kesehatan sekaligus.
Namun, jika kondisi keuangan dirasa tidak mampu menanggung premi keduanya, asuransi kesehatan mungkin bisa didahulukan. Terutama jika tempat kerja tidak menyediakan proteksi tersebut. Dengan memiliki perlindungan asuransi ini, stabilitas finansial lebih kuat menghadapi guncangan biaya rumah sakit yang bisa terjadi sewaktu-waktu.
Jangan Tunggu Terlambat untuk Ajukan Asuransi Jiwa atau Asuransi Kesehatan
Sebagai produk keuangan yang memberi perlindungan terhadap risiko masalah kesehatan dan kematian yang bisa terjadi kapan saja, asuransi jiwa dan asuransi kesehatan penting untuk diajukan segera. Dengan begitu, Anda bisa menjamin bahwa kondisi keuangan tetap terjaga karena biaya rumah sakit atau kematian dialihkan ke pihak penyedia asuransi. (wol/eko/rls/d2)
Discussion about this post