MEDAN, Waspada.co.id – Universitas Sumatera Utara (USU) melalui Program Mono Tahun Reguler melalukan kegiatan pengabdian masyarakat. Kegiatan dengan sumber dana dari non-PNBP USU Tahun 2022 bekerja sama dengan Pengurus BUMDes Buluh Duri Mandiri (Buduma) sebagai mitra.
Kegiatan pemberdayaan pengurus BUMDes dalam pengembangan wisata berbasis sumber daya alam berlangsung di Desa Buluh Duri, Kecamatan Sipispis, Kabupaten Serdangbedagai, Minggu (28/7).
Tim Pelaksana, Prof Dr R Hamdani Harahap, M Si sebagai ketua tim, Dr Yeni Absah SE, M Si anggota tim, Dr Farid Aulia S Sos, MSi anggota tim, sebelumnya telah melakukan kunjungan awal untuk berdiskusi dengan Pengurus BUMDes Buluh Duri Mandiri (Buduma).
Hal ini untuk mengidentifikasi kendala atau hambatan yang dialami oleh Pengurus BUMDes dalam pengembangan potensi sumber daya alam (arung jeram) menjadi kawasan desa wisata berbasis sumber daya alam.
BUMDes Buduma merupakan salah satu lembaga BUMDes terbaik di Sumut dalam hal pengembangan wisata alam, namun masih membutuhkan penguatan kapasitas dalam tata kelola usaha berbasis sumberdaya alam.
Melalui program pengabdian kepada masyarakat mono tahun regular, tim pelaksana dari USU yang mendapatkan dukungan dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) USU menyelenggarakan kegiatan Pemberdayaan Pengurus BUMDes dalam Pengembangan Wisata Berbasis sumber daya alam di Desa Buluh Duri Kecamatan Sipispis Kabupaten Serdang Bedagai
Ketua Tim Pelaksana Pengabdian Kepada Masyarakat Mono Tahun Reguler USU, Prof Dr R. Hamdani Harahap, M Si, menjelaskan tentang perubahan mindset dan mentalitas masyarakat lokal dalam melayani para wisatawan menikmati arung jeram sebagai bagian dari kehidupan sosial ekonomi lingkungan sekaligus menjadi sumber pendapatan masyarakat desa.

Dalam kesempatan ini, Hamdani Harahap berharap ke depannya, kegiatan pengelolaan desa wisata berbasis sumber daya alam ini dapat memperkuat tata kelola dengan mengembangkan sektor alternatif.
“Serta menjadi kegiatan kewirausahaan sosial masyarakat seperti halnya di Bali, Jogja dan kawasan wisata lainnya di iIndonesia, sehingga wisatawan selalu rindu untuk kembali berwisata ke daerah tersebut,” kata Hamdani.
Selanjutnya, kegiatan pelatihan dilanjutkan oleh Dr Farid Aulia, S Sos, M Si sebagai moderator sekaligus narasumber kedua memberikan bimbingan teknis Pengembangan Desa Wisata Melalui Paraktik Pemetaan Potensi Sumberdaya Desa.
Dalam kesempatan ini, Dr Farid Aulia, S Sos, M Si mengatakan, bahwa pemetaan potensi desa memiliki keunggulan jika hal ini diintegrasikan dalam perencanaan program desa wisata secara berkelanjutan. (wol/man/d1)
Editor: FACHRIL SYAHPUTRA
Discussion about this post