MEDAN, Waspada.co.id – Anggota dewan yang duduk di Komisi III DPRD Medan mengaku kecewa dengan Dinas Pariwisata Kota Medan. Pasalnya dalam rapat dengar pendapat di ruang komisi, terungkap serapan APBD 2022 triwulan kedua hanya 27,9 persen. Dari total anggaran tahun 2022 senilai Rp28.207.489.670, Dinas Pariwisata Kota Medan hanya mampu menyerap anggaran sebesar Rp7.870.309.680.
“Sudah lewat triwulan kedua pak, tapi serapan anggaran kita bahkan belum sampai 30 persen. Bagaimana Dinas Pariwisata kita bisa bangkit kalau seperti ini,” ketus Ketua Komisi III DPRD Medan Afif kepada Kadis Pariwisata Kota Medan Agus Suriyono, Senin (4/7).
Dikatakan Afif, selain punya pekerjaan rumah untuk mengejar target realisasi anggaran, Komisi III juga meminta Dispar Kota Medan untuk punya berbagai terobosan dalam meningkatkan pariwisata di Kota Medan.
Anggota Komisi III Dhiyaul Hayati, berharap agar seluruh program di Dispar Kota Medan bukan hanya program-program seremonial. Katanya, banyak kegiatan di Dinas Pariwisata yang dinilai hanya seremonial namun tidak memberikan dampak apapun dalam meningkatkan pariwisata di Kota Medan.
“Anggaran habis, tapi outputnya tidak ada dalam meningkatkan pariwisata di Kota Medan. Harusnya anggaran yang dikeluarkan sejalan dengan meningkatnya pariwisata di Kota Medan. Tapi yang kita lihat, banyak kegiatan di Dinas Pariwisata hanya seremonial,” sindirnya.
Kadis Pariwisata Kota Medan Agus Suriyono, mengakui masih rendahnya realisasi anggaran tersebut. Padahal ia memiliki target kegiatan 40 persen sampai akhir triwulan kedua. Namun faktanya, realisasi hanya tercapai 27,9 persen.
“Banyak kegiatan besar yang tidak kami lakukan. Lalu ada kegiatan besar yang tidak direalisasikan karena tidak bisa dilaksanakan, misalnya PRSU yang belum bisa direalisasikan di triwulan kedua,” jelasnya.
Agus pun mengaku, pihaknya terus berusaha untuk mengikuti rincian alur kas yang ditetapkan. Dijelaskannya ada kegiatan yang tidak dilakukan di triwulan pertama dan kedua, maka akan dilakukan di triwulan ketiga dan keempat.
“Misalnya seperti Medan Heritage Fun Bike, ini tidak bisa kami lakukan karena keterbatasan pagu anggaran,” pungkasnya.(wol/mrz/d2)
Editor: SASTROY BANGUN
Discussion about this post