BANDA ACEH, Waspada.co.id – Kota Banda Aceh yang berada di ujung barat Pulau Sumatera memiliki potensi wisata yang sangat menjanjikan.
Diapit oleh kabupaten Aceh Besar dan Kota Sabang, Kota Banda Aceh merupakan tujuan utama destinasi di Aceh.
Namun sayangnya, hingga hari ini Pemerintah Kota Banda Aceh belum memiliki masterplan bidang kepariwisataan sehingga berdampak pada minimnya anggaran yang diperoleh dari APBN maupun APBA untuk memajukan sektor pariwisata.
Pengamat Kepariwisataan Aceh, Dian Rahmat Syahputra, SE berharap Pj Wali Kota Banda Aceh, Bakri Siddiq segera membentuk tim untuk penyusunan Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah (RIPARDA) agar Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bisa maksimal membantu Kota Banda Aceh sesuai RIPARDA.
“Banda Aceh tertinggal dari segi masterplan kepariwisataan dari dua kabupaten tetangga, yakni Kota Sabang dan Kabupaten Aceh Besar yang telah memiliki RIPARDA yang disusun oleh tim ahli dari Institut Teknologi Bandung (ITB),” ujar Dian Rahmat Syahputra, yang juga kandidat Master dari Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Kebijakan Publik (SAPPK) ITB Bandung ini.
Dian Rahmat Syahputra, SE yakin Pj Wali Kota Banda Aceh memiliki konsep dan inovasi dalam upaya membangkitkan sektor pariwisata Kota Banda Aceh yang sempat terpuruk akibat pandemi.

“Banda Aceh adalah kota jasa, kota ini tidak memiliki pabrik, kebun sawit, sawah, pertanian, perkebunan, murni hanya mengandalkan sektor jasa, terutama dari jasa pariwisata,” jelasnya.
Dian Rahmat Syahputra, yang juga Pemrakarsa Pencatatan Rekor MURI Saring Kopi Aceh 1001 Orang Serentak, pada 3 Juli 2022 lalu, mengapresiasi rencana dari Kadis Pariwisata Kota Banda Aceh, Said Fauzan, MA yang fokus pada penyusunan RIPARDA bersama Pusat Pengembangan Kepariwisataan ITB Bandung.
“Kadis Pariwisata yang baru saja dilantik ini adalah sosok cerdas dan paham dalam bidang promosi wisata, beliau memulai karir dari Kasubag, Kabid, Sekdis, hingga sekarang menjabat Kadis Pariwisata Kota Banda Aceh, beliau ingin segera Banda Aceh memiliki RIPARDA, dan ini tentu saja butuh dukungan dari Legislatif dan Eksekutif,” katanya.
Sementara itu, anggota DPRK Banda Aceh, Sabri Badruddin mendukung penuh upaya Pemko Banda Aceh yang akan menjalin kerjasama dengan ITB untuk penyusunan RIPARDA.
“Sejak dulu, saya ingin Pemko Banda Aceh menyusun RIPARDA bersama ITB, karena RIPARDA adalah kunci utama untuk mendapatkan berbagai bantuan dari APBN dan APBA, bagaimana Pusat mau bantu Banda Aceh, RIPARDA saja kita tidak punya,” jelas Ketua Partai Golkar Banda Aceh ini.
Sabri yakin Pj Wali Kota Banda Aceh yang merupakan mantan Kepala Biro Perencanaan dan Kerjasama BNPP Kemendagri akan fokus pada penyusunan RIPARDA.
“Dengan adanya RIPARDA, saya yakin pembangunan di bidang pariwisata akan semakin meningkat di Kota Banda Aceh, pembangunan objek wisata baru, tentu saja membutuhkan dukungan APBN dan APBA yang tidak sedikit. RIPARDA adalah kunci dari semua itu.
Dengan adanya RIPARDA, pengembangan Pariwisata Banda Aceh akan lebih terarah, dan akan semakin meningkat,” pungkasnya. (wol/drs/d1)
Editor AGUS UTAMA
Discussion about this post