MEDAN, Waspada.co.id – Anggota DPRD Medan dari Fraksi Partai Golkar M Rizki Nugraha, kecewa terhadap Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Medan, Camat Medan Amplas Irfan Siregar dan Lurah Harjosari II Arbi Utama.
Pasalnya saat menggelar kegiatan sosialisasi produk hukum tentang Peraturan Daerah (Perda) Kota Medan Nomor 6 tahun 2015 tentang Pengelolaan Persampahan di Jalan Bajak I Gang Lambau Ujung, tak satupun perwakilan dari instasi tersebut menghadiri pertemuan.
“Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan diundang tapi tak datang, perwakilannya pun tak ada. Begitu juga Lurah HS II, malah kepling yang diutus. Padahal ada Kasi Sarpras dan lain-lain. Ini menunjukkan para pejabat ini tak mau mendukung program Wali Kota Medan Bobby Nasution dalam menciptakan lingkungan yang bersih,” ungkapnya kecewa saat menyampaikan kata sambutan, Minggu (24/7).
Ketua DPD AMPI Kota Medan ini mengaku geram atas kealpaan para pejabat pembantu Bobby Nasution. Jika memang hujan menjadi alasan, kenapa kaum ibu yang diundang bisa menyempatkan diri untuk hadir dan mendengar pesan penting yang termaktub dalam perda.
“Kehadiran ibu dan bapak sekalian lah yang mengobati kekecewaan saya. Keberadaan saya di sini hanya sebagai pembuka acara dan mendorong agar pemerintah mendengarkan masukan dari masyarakat, selebihnya yang menjelaskan isi perda berikut solusinya adalah dinas terkait,” ketusnya.

Dikatakan Rizki, Wali Kota Medan Bobby Nasution dan Wakil Wali Kota Medan Aulia Rachman kerap melakukan riset ke beberapa daerah lain tentang pengelolaan persampahan agar menjadi nilai ekonomis. Namun yang menjadi kesulitannya adalah tempat penampungan.
“Alhamdulilah sekarang sudah ada tempat dengan sistem kerja sama dengan kabupaten penyangga Kota Medan, yakni Deli Serdang. Tetapi Perda Kota Medan Nomor 6 tahun 2015 tentang Pengelolaan Persampahan ini masih lemah, belum ada perwal (Peraturan Wali Kota)-nya,” ujarnya.
Lebih lanjut Rizki menjelaskan, hal yang terpenting dari pertemuan ini adalah bagaimana kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan. Lebih baik sampah tersebut dipilah terlebih dahulu sebelum dibuang ke tempat yang semestinya. Ia juga berjanji akan memperjuangkan penambahan armada angkut sampah yang lebih kecil di Kecamatan Medan Amplas agar seluruh sampah basah maupun kering dari masyarakat bisa terangkut dan tidak berserakan.
“Armada angkut sampah kita kebanyakan besar-besar, gak ada yang kecil. Ini lah yang akan kita usulkan agar diperbanyak. Supaya tumpukan sampah yang ada di gang-gang bisa terangkut semua,” pungkasnya.(wol/mrz/d2)
Editor: FACHRIL SYAHPUTRA
Discussion about this post