MEDAN, Waspada.co.id – Gubernur Sumut (Gubsu) Edy Rahmayadi, dengan tegas mewarning seluruh kepala sekolah di jajaran Dinas Pendidikan (Disdik) Sumut untuk tidak bermain-main dengan bantuan opersional sekolah (BOS).
Orang nomor satu di Pemprov Sumut ini tak segan-segan mencopot Kepala SMA Negeri, SMK Negeri dan SLB Negeri yang tidak tertib melaporkan penggunaan dana BOS sesuai administrasi.
“Saya sudah katakan, tak selesai dia (kepala sekolah) menyelesaikan administrasi BOS akan diganti. Persoalannya, kata orang acuh dengan itu, kedua dia bermain main di situ. Ada kepentingan,” kata Edy, Rabu (6/7).
Karena itu, Eks Pangkostrad ini menyebutkan, pihaknya melalui Disdik Sumut akan memberikan pelatihan penggunaan dan membuat laporan dana BOS diikuti seluruh kepala sekolah. “Kita akan temukan nanti dan habis ini tidak selesai begitu, ini akan ada penataran mengelola dana BOS,” ujarnya.
Plt Kepala Dinas Pendidikan Sumut, Lasro Marbun, mengungkapkan pihaknya akan membuat regulasi penggunaan dana BOS dengan baik, sebagai pedoman di masing-masing kepala sekolah.
“Sesuai kata pak gubernur, pemimpin itu harus menentukan arah mau ke mana. Kemudian, kita akan buat sistem sekarang, jadi dana BOS akan kita perbaiki,” kata Lasro.
Lasro mengataka, bahwa manajemen sekolah yang baik, dapat mempengaruhi peningkatan kualitas pendidikan di masing-masing sekolah. Hal ini menjadi fokus pengawasan dilakukan Disdik Sumut.
“Manajemen sekolah kita perbaiki termasuk personel, semua akan dimulai dari sini. Ini akan meluas, setelah itu operasional, kemudian attitude. Bisa gak dia (kepala sekolah) menggambarkan institusinya. Jadi, ada tujuh strategi untuk meningkatkannya,” pungkasnya. (wol/man/d1)
Editor: FACHRIL SYAHPUTRA
Discussion about this post