JAKARTA, Waspada.co.id – Lima ajudan Kadiv Propam nonaktif Irjen Ferdy Sambo telah usai menjalani pemeriksaan terkait insiden penembakan yang menewaskan Brigadir J di Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM).
Pantauan MNC Portal Indonesia, kelima ajudan itu telah keluar dari Gedung Komnas HAM sekitar pukul 17.25 WIB. Sambil berjalan berbaris, kelimanya keluar tanpa mengeluarkan sepatah kata pun kepada awak media.
Usai keluar gedung, kelimanya langsung menaiki mobil Kijang Innova warna hitam. Sebelumnya, kelima ajudan itu tiba di Gedung Komnas HAM sekitar 09.48 WIB. Dengan demikian, kelima ajudan itu dimintai keterangan oleh Komnas HAM sekitar tujuh jam.
Dari pantauan, tak ada Bharada E dalam barisan ajudan yang rampung diperiksa. Saat datang ke Komnas HAM, Bharada E memang terpisah dengan rombongan ajudan lain. Saat rombongan tiba, mereka langsung masuk ke Gedung Komnas HAM tanpa berbicara. Kedatangan rombongan tersebut juga tanpa pengawalan ketat.
Komnas HAM telah menjadwalkan pemeriksaan Bharada E yang diduga melakukan penembakan terhadap Brigadir J hingga meninggal pada hari ini, Selasa (26/7/2022).
Selain itu, Komnas HAM juga akan memeriksa aide de camp (ADC) atau ajudan dari Kadiv Propam nonaktif Irjen Ferdy Sambo.
Komnas HAM mendalami terkait senjata yang digunakan untuk menembak Brigadir J, yaitu Glock-17 yang dipakai Bharada E dan HS-9 oleh Brigadir J saat baku tembak di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo.
Komnas HAM memang telah melakukan sejumlah pemeriksaan untuk mengungkap kasus ini, yakni dengan memeriksa keluarga Brigadir J yang berada di Jambi. Lalu meminta keterangan terhadap tim forensik atau tim Dokkes Mabes Polri, dan ke depan, Komnas HAM akan mendalami soal digital forensik dan cyber terkait kasus tewasnya Brigadir J. (merdeka/pel/d2)
Discussion about this post