MEDAN, Waspada.co.id – Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi menargetkan prevalensi stunting di Sumut turun rata-rata 3,9% per tahun. Upaya ini dilakukan mengingat prevalensi stunting di wilayah ini masih sebesar 25,8% pada 2021 lalu dan pemerintah menetapkan target nasional 14% di tahun 2024 mendatang.
“Sumatera Utara membutuhkan penurunan prevalensi stunting sebesar 3,9% tiap tahunnya. Sampai tahun 2024, kita targetkan angka stunting kita (Sumut) bisa 14%,” kata Edy pada kegiatan apel pagi di lingkungan Pemprov Sumut, Senin (6/6).
Sehubungan peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) tahun 2022 akan dilangsungkan di Kota Medan pada 29 Juni mendatang dan turut dihadiri Presiden Joko Widodo, Edy juga mengingatkan momentum tersebut menjadi ajang sosialisasi kepada keluarga untuk membantu percepatan penurunan stunting.
Karena, diakui keluarga merupakan tonggak pertama yang bisa mencegah terjadinya stunting. Dengan demikian, Harganas akan menjadi momentum mengajak masyarakat untuk mengentaskan stunting, khususnya di Sumut.
“Kita bersyukur Harganas tahun ini dilaksanakan di Medan, dengan harapan kehadiran Presiden akan mendorong percepatan penurunan stunting di Sumut,” ujar Gubsu.
Gubernur Sumut mengharapkan Harganas dapat menjadi daya ungkit dan penguat komitmen bersama antara pemerintah, mitra kerja swasta, akademisi, media, dan unsur masyarakat bahkan keluarga bersama-sama meningkatkan kepedulian dalam percepatan penurunan stunting.
Kadis Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPKB) Sumut, Alwi Mujahit Hasibuan, menyampaikan peringatan Harganas tahun ini yang bertema “Ayo cegah stunting agar keluarga bebas stunting” akan mempercepat peningkatan aktivitas seluruh Tim Percepatan Penurunan Stunting di setiap tingkatan, dari pusat hingga tingkat desa/kelurahan.
Menurut Alwi, dengan fokus pada kampanye penurunan prevalensi stunting, peringatan Harganas tahun ini akan berdampak pada efektivitas kerja tim pendamping keluarga dan meningkatnya kesadaran masyarakat untuk berperilaku bersih dan sehat.
Lima pilar strategi nasional untuk mencapai target 14% pada tahun 2024 adalah peningkatan komitmen dan visi kepemimpinan di kementerian/lembaga, pemda, dan desa; peningkatan komunikasi perubahan perilaku dan pemberdayaan masyarakat; peningkatan konvergensi intervensi spesifik dan intervensi sensitif di kementerian/lembaga, pemda, dan desa; peningkatan ketahanan pangan dan gizi pada tingkat individu, keluarga, dan masyarakat serta penguatan dan pengembangan sistem, data, informasi, riset, dan inovasi. (wol/aa/d1)
editor AUSTIN TUMENGKOL
Discussion about this post