MADINAH, Waspada.co.id – Sebanyak lima orang jamaah haji Indonesia gelombang pertama yang tiba di Madinah meninggal dunia. Data tersebut mengacu sejak kedatangan per 4 Juni hingga 18 Juni 2022.
Mayoritas dari lima kasus kematian tersebut karena serangan jantung. Hal itu mendapat perhatian khusus dari Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) tahun 1443 H, Arsad Hidayat.
“Saya kira ini menjadi perhatian bersama. Deteksi dini bagi mereka yang punya penyakit jantung dan harus mulai mengukur dirinya,” kata Arsad di Madinah, Sabtu (18/6).
Arsad mengingatkan jamaah yang mulai merasa capek tidak memaksakan diri. Sebab, shalat fardhu dan shalat sunah lainnya dapat dilakukan di penginapan masing-masing. Apalagi, cuaca di Madinah dan Mekkah saat ini sedang panas sekali.
Dirinya juga meminta bantuan keluarga di Tanah Air untuk mengingatkan sanak saudaranya yang saat ini berada di Tanah Suci. Harapannya, pesan dari keluarga lebih diterima jamaah sehingga mereka benar-benar memperhatikan kesehatannya.
“Termasuk juga penggunaan sandal, sepatu menjadi wajib sekali. Karena saya tidak bisa bayangkan ketika kaki kita menginjak aspal tanpa sandal itu bisa jadi masalah,” tuturnya.
Arsad menekankan puncak ibadah haji belum dimulai. Jadi, sebaiknya jamaah benar-benar menyimpan tenaga agar saat waktunya tiba yakni wukuf di Arafah.
“Jadi kita simpan tenaga kita untuk hal-hal yang lebih utama yaitu ibadah haji,” tegas Arsad.
Adapun lima orang jamaah Indonesia meninggal dunia saat berada di Madinah, yakni Suhati, Bangun Lubis Wahid, Bawuk, Muslim Abdul Wahab, dan Hasbullah. (wol/aa/merdeka/d1)
editor AUSTIN TUMENGKOL
Discussion about this post