BLANGKEJEREN, Waspada.co.id – Akibat terjadinya miskomunikasi antara Anggota Majelis Adat Aceh Gayo Lues dengan pihak Sekretariat MAA Gayo Lues, yang timbul ke permukaan tentang persoalan honorarium Anggota Majelis yang tertunda beberapa bulan, maka telah dicapai kata sepakat antara kedua pihak dengan cara kekeluargaan.
Pantauan Waspada Online, Selasa (28/7), sejumlah 35 Anggota MAA Gayo Lues hadir dan mengikuti rapat tentang permasalahan seputar honorarium mereka yang belum dibayar beberapa bulan.
Dalam hal ini Supratman SE, Pengurus Sekretariat MAA Gayo Lues, menegaskan bahwa kendala belum dibayarnya honor mereka karena belum ada koordinasi dari mantan Kepala Sekretariat yang sebelumnya yaitu Muhammad Jon S.Pd. “Jadi saat ini kita sudah mendapat penjelasan dari beliau bahwa kekurangan gaji honorer Anggota MAA tersebut akan dibayarkan hari ini.”
“Jadi beredarnya rumor tentang hilangnya honor Anggota Majelis Adat Aceh tahun 2021 sejumlah 16 bulan, tidak benar sama sekali. Yang ada faktanya hanya dua bulan yang belum kita realisasikan,” sebutnya.

Sementara, mantan Kepala Sekretariat MAA Muhammad Jon S.Pd yang hadir dalam kesempatan tersebut menyatakan meminta maaf kepada semua Anggota Majelis Adat Aceh Gayo Lues, atas keterlambatan pembayaran honor mereka tersebut. Hal ini terkendala karena situasi Covid-19 dan beberapa anggaran di-refocusing pada tahun 2021.
“Dan ini wajar terlambat karena kami pun belum setahun di situ, dan terus dipindahkan lagi ke tempat lain. Tetapi hal tersebut tidak menjadi masalah, karena masalah gaji tertunda tersebut tetap kami salurkan melalui Sekretariat MAA yang baru,” tegas Muhammad Jon.
Mewakili Majelis Adat Aceh Gayo Lues Abdurrahman, didampingi sejumlah anggota MAA lainnya, menyatakan pihak Majelis Adat Aceh memberikan aplaus kepada Sekretariat MAA atas penyaluran kekurangan gaji mereka tersebut selama dua bulan. Mereka menganggap tidak ada persoalan dan juga kisruh antara Majelis dengan Sekretariat.
Soal miskomunikasi itu hal biasa, dan pihaknya juga mengucapkan terima kasih kepada Sekretariat MAA, atas penjelasan ini dan untuk ke depan Majelis Adat Aceh akan bekerja sama dengan pihak sekretariat dalam mengeluarkan produk produk MAA tentang Adat Istiadat Gayo Lues yang saat ini belum terbukukan.
Karena walau bagaimana pun soal Adat Istiadat Gayo Lues akan menjadi panutan bagi masyarakat Gayo Lues secara umum. Dan hal ini menjadi tanggung jawab di pundak MAA Gayo Lues.
Melalui Sekretariat Majelis Abdurrahman juga meminta agar Pemerintah Kabupaten Gayo Lues segera memberikan anggaran kepada Majelis Adat Aceh, agar kiprah mereka semakin nyata ke depan. “Terutama dalam hal penerbitan buku tentang Adat Istiadat Gayo Lues, yang masih banyak menyimpan misteri dan kaya akan seni budaya,” tegasnya. (wol/bus/d2)
Editor AGUS UTAMA
Discussion about this post