MEDAN, Waspada.co.id – Perum Bulog Sumatera Utara pastikan stok beras aman hingga tiga bulan ke depan.
Diketahui, posisi hingga 23 Juni 2022 stok beras sebanyak 9.000 ton. Demikian hal ini disampikan Pimpinan Wilayah (Pinwil) Perum Bulog Sumut, Arif Mandu, Senin (27/6).
“Asal beras itu didatangkan dari Sulawesi Selatan.Sedangkan untuk penyerapan beras petani sampai posisi 23 Juni 2022 berjumlah sekira 1.800 ton yang dialokasikan untuk public service obligation (PSO) atau Beras Cadangan Pemerintah (CBP),” tuturnya didampingi Humas Bulog Sumut, Frans Sugara.
Serapan beras petani memang capaiannya jauh dari target yang ditetapkan pemerintah sebanyak 27.000 ton tahun 2022 ini.
“Belum tercapainya pembelian beras petani karena harga beras di tingkat petani melebihi harga yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp8.300 per kg. Selain itu harus ada syarat lain seperti broken (patah) maksimum 20 persen, meniran 2 persen dan kadar air 14 persen,” terangnya.
“Ini syarat pembelian beras medium petani. Sedangkan untuk beras premium bebas saja, tak ada batasan. Bulog memang tak bisa serap beras petani secara maksimal karena panen yang tak serentak,” tambah Frans.
Lalu, untuk harga eceran tertinggi (HET) untuk beras premium Rp13.000 per kg dan beras medium Rp9.950 per kg, tapi banyak yang jual beras medium maksimal di Rp9.500 per kg. Bulog sendiri menjualnya ke masyarakat dengan spanduk beras medium Rp9.250 per kg seperti di Toko Jadi Sei Sikambing Medan.
“Selain beras, stok minyak goreng 20.000 ton, gula pasir (Gusir) Rp180-an ton dan daging sapi beku dari Australia 8 ton,” katanya.
“Di mana menjelang Hari Raya Idul Adha, Bulog Pusat mengurangi impor. Bulog Sumut minta dari Bulog Pusat daging sapi beku 10 kontainer dimana 1 kontainer sebanyak 14 ton, tapi yang dikirim hanya 1 kontainer. Yang impor daging sapi beku Bulog Pusat, sedangkan Bulog Sumut hanya menerima saja,” pungkasnya. (wol/eko/d2)
Discussion about this post