JAKARTA, Waspada.co.id – Memang untuk sampai saat ini, tidak ada yang bisa mengklaim dirinya dipastikan masuk surga. Meski demikian, Al Qur’an dan Hadist menjelaskan bagaimana ciri-ciri para wanita penghuni surga.
BACA: Ini Dia Ahli Neraka yang Berjalan di Atas Bumi
Bagi seorang muslimah penghuni surga merupakan impian dari semua wanita muslim yang kelak akan menjadi ratu para bidadari surga.
Sebagai seorang wanita muslim yang memiliki sifat serta lahiriah berbeda dengan kaum pria, maka juga terdapat perbedaan dalam amalan yang dilakukan supaya bisa mendapatkan surga seperti yang sudah diajarkan Nabi Muhammad SAW.
Apa saja ciri-ciri wanita penghuni surga yang bisa kita teladani?

1.Wanita yang menjalankan salat lima waktu dan Puasa Ramadhan
Wanita muslim yang menegakkan salat wajib lima waktu, terutama apabila dijalankan tepat waktu, adalah ciri pertama wanita penghuni surga. Hal ini sesuai dengan hadits Rasulullah saw.
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menyatakan:
إِذَا صَلَّتْ الْمَرْأَةُ خَمْسَهَا، وَصَامَتْ شَهْرَهَا، وَحَفِظَتْ فَرْجَهَا، وَأَطَاعَتْ زَوْجَهَا؛ قِيلَ لَهَا ادْخُلِي الْجَنَّةَ مِنْ أَيِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ شِئْتِ
Apabila seorang wanita shalat lima waktu, puasa sebulan (Ramadhan), menjaga kemaluannya dan taat kepada suaminya, maka dikatakan kepadanya: Masuklah engkau ke dalam surga dari pintu mana saja yang engkau sukai.” (HR Ahmad 1/191).
BACA: Malam Pertama di Alam Kubur yang Mencekam dan Sunyi
Salat adalah tiang agama sekaligus sebagai benteng diri dari perbuatan keji dan munkar. Puasa salah satu rukun islam, maka hal ini dapat diambil kesimpulan bahwa wanita penghuni surga adalah wanita yang hanya melakukan apa yang Allah suka dan meninggalkan apa yang dibenci-Nya (takwa).
2.Wanita yang menjaga dirinya
Ciri wanita penghuni surga yang kedua adalah wanita yang menjaga diri. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda yang artinya:
أَلَا أُخْبِرُكَ بِخَيْرِ مَا يَكْنِزُ الْمَرْءُ الْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ إِذَا نَظَرَ إِلَيْهَا سَرَّتْهُ وَإِذَا أَمَرَهَا أَطَاعَتْهُ وَإِذَا غَابَ عَنْهَا حَفِظَتْهُ
“Maukah aku beritakan kepadamu tentang sebaik-baik perbendaharaan seorang lelaki, yaitu istri salihah yang bila dipandang akan menyenangkannya, bila diperintah akan mentaatinya dan bila ia pergi si istri ini akan menjaga dirinya.” (HR Abu Dawud).
BACA: Para Penghuni Surga yang Berjalan di Atas Bumi
Hadits di atas menjelaskan bahwa wanita penghuni surga adalah wanita yang menjaga diri dari berbuat haram dan selalu berbakti kepada Allah serta suaminya. Istri tidak wajib taat atas suruhan dan arahan suami, yang bertentangan dengan hukum Allah SWT.
Selain itu, wanita juga diperbolehkan berhias asal tidak berlebihan guna untuk menyenangkan suami, istri hendaknya tidak bermuka masam di depan suaminya, dan selalu menjaga perasaan suaminya.
3.Wanita yang taat pada suaminya
Wanita penghuni surga merupakan wanita yang bisa taat pada suaminya dan selalu menjaga kesucian diri serta harta suami.
Wanita seperti ini senantiasa introspeksi diri saat ia melanggar ketaatan pada suaminya dan bersegera meminta maaf apabila melakukan kesalahan.
Sebagaimana Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: “Maukah aku beritahukan kepada kalian, istri-istri kalian yang menjadi penghuni surga yaitu istri yang penuh kasih sayang, banyak anak, selalu kembali kepada suaminya. Di mana jika suaminya marah, dia mendatangi suaminya dan meletakkan tangannya pada tangan suaminya seraya berkata: “Aku tak dapat tidur sebelum engkau ridha.” (HR An-Nasai dalam Isyratun Nisa no. 257. Silsilah Al-Ahadits Ash Shahihah, Asy-Syaikh Al Albani rahimahullah, no. 287).
4.Wanita salihah yang meninggal dunia dalam keadaan suaminya rida padanya
Dalam hadis Nabi yang diriwayatkan Ummu Salamah Radhiallahu ‘Anha, ia berkata bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda,
أَيُّمَا امْرَأَةٍ مَاتَتْ وَزَوْجُهَا عَنْهَا رَاضٍ دَخَلَتِ الْجَنَّةَ
“Wanita mana saja yang meninggal dunia lantas suaminya ridha padanya, maka ia akan masuk surga.” (HR Tirmidzi no. 1161 dan Ibnu Majah no. 1854).
Berdasarkan hadits di atas dapat disimpulkan bahwa wanita penghuni surga adalah wanita yang mendapatkan rida suaminya saat ia meninggal dunia.
Maka dari itu, sudah seharusnya kaum wanita bercermin dan meneladani kehidupan dari wanita-wanita penghuni surga seperti Maryam, Khadijah, Asiah dan lainnya.
Dalam Buku buku Fikih Sosial karya Abdul Aziz al Fauzan disebutkan Tiga golongan ahli surga dan lima golongan ahli neraka,
حَدَّثَنِي عِيَاضِ بْنِ حِمَارٍ الْمُجَاشِعِيِّ
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ وَأَهْلُ الْجَنَّةِ ثَلَاثَةٌ ذُو سُلْطَانٍ مُقْسِطٌ مُتَصَدِّقٌ مُوَفَّقٌ وَرَجُلٌ رَحِيمٌ رَقِيقُ الْقَلْبِ لِكُلِّ ذِي قُرْبَى وَمُسْلِمٍ وَعَفِيفٌ مُتَعَفِّفٌ ذُو عِيَالٍ قَالَ وَأَهْلُ النَّارِ خَمْسَةٌ الضَّعِيفُ الَّذِي لَا زَبْرَ لَهُ الَّذِينَ هُمْ فِيكُمْ تَبَعًا لَا يَبْتَغُونَ أَهْلًا وَلَا مَالًا وَالْخَائِنُ الَّذِي لَا يَخْفَى لَهُ طَمَعٌ وَإِنْ دَقَّ إِلَّا خَانَهُ وَرَجُلٌ لَا يُصْبِحُ وَلَا يُمْسِي إِلَّا وَهُوَ يُخَادِعُكَ عَنْ أَهْلِكَ وَمَالِكَ وَذَكَرَ الْبُخْلَ أَوْ الْكَذِبَ وَالشِّنْظِيرُ الْفَحَّاشُ
Dari Iyadh bin Himar Al Mujasyi’i Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda pada suatu hari dalam khutbah beliau, “Penghuni surga itu ada tiga,
Pertama, pemilik kekuasaan yang sederhana, derma dan penolong. Artinya, penguasa tersebut mampu bersikap adil terhadap rakyatnya berbuat kebaikan bagi mereka dan menjaga amanah dalam bergaul dengan mereka.
Kedua, seorang yang berbelas kasih, berhati lunak kepada setiap kerabat. Mereka adalah orang yang penyayang, lembut, baik kepada kerabat maupun kepada setiap muslim.
Ketiga, orang muslim yang sangat menjaga diri dan memiliki tanggungan. Mereka adalah orang fakir yang memiliki keluarga, menjauhkan dirinya dari meminta-minta dan menyakiti orang lain dengan mengemis dan meminta harta.
Beliau meneruskan: “Penghuni neraka ada lima,
Pertama, orang lemah yang tidak memiliki kekuatan, yaitu para pengikut ditengah-tengah kalian, mereka tidak mencari keluarga dan juga harta. Mereka adalah orang yang tidak mempunyai akal yang bisa mencegahnya melakukan sesuatu yang tidak pantas, atau menurut pendapat lain, orang yang tidak memiliki harta lagi bodoh dan fasik, atau orang yang sudah berkeluarga tetapi berzina, atau juga orang yang tidak memiliki keluarga maupun harta dan yang tidak menghindari perbuatan terkutuk serta melanggar kehormatan manusia.
Kedua, pengkhianat yang samar baginya ketamakan meski tidak jelas kecuali ia pasti mengkhianatinya. Pengkhianat yang tak nampak tamak, padahal jika diteliti. sebenarnya dia mengkhianati temannya. Dia bisa menyembunyikan ketamakannya dan selalu mengkhianati teman dengan mengambil hartanya secara tak halal
Ketiga, orang yang dipagi dan disore harinya selalu menipumu pada keluarga dan hartamu. Orang ini setiap waktunya selalu berbuat tidak baik terhadap keluarga dan hartamu, dia adalah orang yang berbuat kerusakan di muka bumi, yang melanggar kehormatan dan harta orang, merusak tanah dan keturunan.
Keempat, mereka yang memiliki kebakhilan dan kedustaan. Orang kikir, kekikirannya mencegahnya dari lain dan menghambatnya dalam menunaikan hak-hak mereka. Sementara pendusta membawa pengaruh buruk dan dapat berbuat makar bagi orang lain.
Kelima memiliki akhlak yang buruk. Orang yang berakhlak buruk yang melakukan perbuatan yang oleh akal dan fitrah lurusnya dianggap keji.(berbagaisumber/wol/w1n)
Discussion about this post