TEBINGTINGGI, Waspada.co.id – Melepas masa jabatan dari Wali Kota Tebingtinggi Periode 2017-2022 pada 22 Mei 2022, H Umar Zunaidi Hasibuan memilih naik becak bermotor (Betor) berkeliling sambil menyapa warga hingga perbatasan menuju kediaman di Kota Medan, Senin (23/5).
Pantauan Waspada Online, sejak pukul 09.00 WIB, suasana di kawasan Jalan Dr Sutomo hingga Jalan Kol Yos Sudarso Tebingtinggi sudah dipadati ribuan warga dan pelajar menunggu Umar menyapa.
Sekitar pukul 10.00 WIB, Umar menaiki Betor ditemani Putri tunggalnya Drg Dina mewakili sang istri Ny Hj Sri Kurnia Ningsih Umar Zunaidi Hasibuan yang berhalangan hadir karena kondisi kesehatan.

Teriak haru warga dan pelajar serta perangkat pemerintahan terdengar menggema di sepanjang jalan. Tak sedikit kelompok warga memberhentikan betor mantan wali kota dua periode itu untuk bersalaman, memberi cinderamata dan berfoto bersama.
Suasana haru itu sempat membuat pihak pengamanan kepolisian, Satpol PP dan Dinas Perhubungan kewalahan. Namun, hal itu tak dihiraukan Umar Zunaidi dengan terus memberi senyuman walau di tengah teriknya matahari.
Sepanjang jalan, Umar terus melambaikan tangan dan turun dari Betor hanya untuk menerima rangkulan bergantian dari ribuan pelajar hanya untuk mendengar mereka berbicara,” Terima kasih pak wali, selamat jalan pak wali,” ucap warga.
Sekitar pukul 11.30 WIB, Umar diikuti ribuan pendukungnya tiba di perbatasan yang sudah ditunggu oleh ribuan warga seluruh organisasi perangkat daerah (OPD).

Sebelum berangkat menuju Kota Medan, Umar Zunaidi menyampaikan terima kasih kepada warga dan seluruh OPD atas dedikasinya membantu selama kepemimpinannya. “Terima kasih kepada warga Tebingtinggi dan seluruh pihak yang sudah membantu kepemimpinan kami,” ucap Umar.
Sebelumnya H Umar Zuanidi Hasibuan dan Wakil Wali Kota Ir H Oki Doni Siregar menggelar pisah sambut di rumah dinas bersama Forkopimda Tebingtinggi.
Dalam sambutan di akhir jabatannya, Umar mengatakan, kiranya seluruh pihak dapat mendukung pejabat wali kota dengan peran kebersamaan berkontribusi memajukan Tebingtinggi.
Umar meminta, seluruh warga agar dapat menciptakan rasa persatuan dan kesatuan di Tebingtinggi. Karena perbedaan bukan perpecahan dan perseturuan. Perbedaan, kata Umar, adalah prinsip pemikiran dan persaudaran yang harus dikedepankan.
“Yang kami perbuat masih jauh dari kesempurnaan, Terima kasih atas dukungan seluruh warga dan Forkopimda Tebingtinggi,” pungkasnya. (wol/mad/d2)
Editor: FACHRIL SYAHPUTRA
Discussion about this post