HOUSTON, Waspada.co.id – Perdagangan Rabu (25/5) harga minyak mentah Brent berjangka untuk Juli 2022 naik 46 sen atau 0,4% menjadi US$ 114,02 per barel.
Harga minyak mentah berjangka jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juli 2022 jug naik 58 sen atau 0,5% ke US$ 110,35 per barel.
Brent telah naik 0,1% pada hari Selasa sementara WTI turun 52 sen. Harga minyak naik pada awal perdagangan pada hari Rabu.
Didorong oleh ketatnya pasokan dan prospek meningkatnya permintaan dari awal musim mengemudi musim panas Amerika Serikat (AS) yang akan datang.
Sentimen bagi minyak datang setelah Menteri luar negeri baru Prancis mengatakan bahwa dia optimistis
Bahwa mereka yang masih menentang paket sanksi baru Uni Eropa yang akan menghapus impor minyak Rusia ke blok itu dapat diyakinkan.
Selain itu, Uni Eropa akan mencapai kesepakatan yang akan berdampak pada pengetatan pasokan minyak global.
Di sisi lain, seorang pejabat administrasi dari Presiden AS Biden menuju ke India untuk berbicara
Dengan para pejabat dan eksekutif industri swasta tentang sanksi AS terhadap Rusia atas invasinya ke Ukraina, kata Departemen Keuangan.
Hal tersebut dilakukan AS untuk menjaga agar pembelian minyak Rusia oleh India tidak meningkat.
Terlebih hingga saat ini, Rusia menyebut tindakannya di Ukraina sebagai “operasi militer khusus”.
Pasokan semakin ketat tepat ketika perjalanan akhir pekan pada Memorial Day di AS diperkirakan menjadi yang tersibuk dalam dua tahun.
Lantaran lebih banyak pengemudi di Negeri Paman Sam yang turun ke jalan dan mengabaikan pembatasan pandemi virus corona meskipun harga bahan bakar tinggi.
Berdasarkan data American Petroleum Institute, stok minyak mentah AS naik 567.000 barel di pekan lalu.
Tetapi persediaan bensin turun 4,2 juta barel. Stok sulingan juga turun 949.000 barel.
Data dari pemerintah AS tentang persediaan diharapkan pada hari Rabu. Analis, dalam jajak pendapat Reuters,
Memperkirakan persediaan minyak mentah dan bensin AS turun minggu lalu, sementara stok sulingan terlihat naik.
Di China, Beijing meningkatkan upaya karantina untuk mengakhiri wabah COVID yang telah berlangsung sebulan, sementara di Shanghai,
Pihak berwenang berencana untuk mempertahankan sebagian besar pembatasan bulan ini, sebelum pencabutan lebih lengkap dari penguncian dua bulan mulai 1 Juni.(kontan/wol/w1n)
Discussion about this post