JAKARTA, Waspada.co.id – Akhirnya batal juga kedatangan Maria Ozawa atau yang lebih dikenal dengan nama Miyabi, mantan bintang film dewasa asal Jepang ke Indonesia.
Padahal, menurut rencana gala dinner yang akan dihadiri Miyabi di salah satu hotel di Jakarta ternyata malah menimbulkan kontroversi dan pertentangan di masyarakat.
Kali ini, Gala dinner yang rencananya akan diadakan pada tanggal 5 Juni 2022 mendatang untuk para penggemar Miyabi di Indonesia terpaksa dibatalkan karena perdebatan di masyarakat.
Acara tersebut memang terbilang eksklusif karena kesempatan tersebut hanya diberikan kepada 50 penggemar Miyabi dengan membayar uang senilai 15 juta rupiah.
Namun karena banyaknya penolakan termasuk dari Mujahid 212, akhirnya rencana tersebut dibatalkan.
Pengamat hukum dan politik Mujahid 212, Damai Hari Lubis ternyata pernah meminta Anies Baswedan
Selaku Gubernur DKI Jakarta untuk menolak kedatangan artis berdarah Jepang dan Kanada tersebut.
Penolakan tak hanya datang dari para Mujahid 212 saja, Damai juga mengatakan jika banyak warga Jakarta yang menentang kedatangan Miyabi.
Menurut Damai, kedatangan mantan bintang film dewasa asal Jepang tersebut akan mengganggu situasi keamanan di Jakarta dan meminta panitia untuk membatalkannya.
“Sebaiknya panitia penyelenggara batalkan acara yang nirmanfaat, justru dapat dipredksikan akan ‘cenderung’ mudarat,”
“Maka idealnya Anies bersikap tegas seperti selama ini, panggil pihak penyelenggara sampaikan tertulis larangan terhadap acara Miyabi tersebut,” ujar Damai.
Di lain pihak, Disparekraf DKI Jakarta belum mendapatkan laporan permohonanan acara yang diadakan Miyabi di Jakarta.
Namun, menurut Kepala Seksi Pengawasan dan Pengendalian Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta, pihaknya akan mengevaluasi permohonan jika memang benar akan diadakan acara Gala dinner bersama Miyabi.
“Kemudian terkait dengan kedatangan Miyabi, kami pada prinsipnya ada tim KPHAD, Komite Penilaian Hiburan Artis Daerah,”
“Jadi komite itu terdiri dari kejaksaan, biro hukum, satpol. Itu yang akan menilai artis misalnya melakukan kegiatan apapun di Jakarta. Kami akan menilai termasuk alasan kesesuaian dan semuanya.
“Jadi kami belum bisa menilai, karena belum ada apapun yang masuk ke kami permohonan itu, ” terang Iffan.
Secara terpisah, Manager Executive Repezan Nada Entertainment, Michael Prawira selaku promotor pada acara tersebut.
Mengungkapkan bahwa pihaknya memang membatalkan acara karena respons yang kurang baik dari berbagai pihak termasuk masyarakat Indonesia salah satunya di daerah DKI Jakarta.(hops/wol/w1n)
Discussion about this post