Waspada.co.id – Podcast Deddy Corbuzier yang mendatangkan bintang tamu Ragil Mahardika bersama pasangan sejenisnya Frederick Vollert yang notabene seorang LGBT (Lesbian Gay Biseks Transgender) menuai polemik di kalangan masyarakat Indonesia. Dengan adanya podcast tersebut, Deddy dituding mendukung keberadan LGBT di Indonesia.
Memang keberadaan LGBT di negeri ini menjadi sesuatu yang tabu sejak dulu, ini tidak terlepas dari adanya larangan oleh agama khususnya agama Islam. Bahkan dengan adanya polemik terkait penolakan podcast Deddy tersebut, secara tidak langsung menunjukkan bahwa memang tidak ada tempat bagi LGBT di Indonesia.
Hal senada turut ditegaskan Ketua Fraksi PKS DPR, Jazuli Juwaini yang mengatakan bahwa memang tidak ada ruang bagi pelaku dan perilaku lesbian, gay, biseksual, dan transgender di Indonesia.
Tak hanya itu, Majelis Ulama Indonesia melalui Ketua Bidang Dakwah Cholil Nafis menilai kelompok LGBT tidak patut disiarkan hingga menjadi konsumsi publik. Bahkan dirinya mengimbau masyarakat muslim untuk tidak ikut menonton dan menyiarkan konten Ragil.
Cholil juga menegur Deddy karena telah mengundang Ragil dan Frederik. Pasalnya, Islam melarang adanya LGBT dan LGBT bukanlah suatu hal yang dapat ditoleransi.
Salah satu alasan tidak adanya tempat bagi LGBT, dikarenakan Indonesia sebagai negara yang menganut budaya ketimuran menolak adanya sebuah penyimpangan seks. Ditambah lagi Indonesia memiliki mayoritas penganut agama Islam, dan jelas dikatakan bahwa Islam menolak adanya LGBT.
Harus disadari bersama jika dilihat dari sejarah manapun adat dan budaya yang ada di seluruh Indonesia, sejak dulu sudah memasangkan laki-laki dengan perempuan dan menegaskan sebuah pasangan tidak terdiri dari sesama. Ditambah lagi, agama apapun rasanya tidak pernah mengajarkan adanya pasangan sesama yang terdapat dalam LGBT.
Terkait podcastnya itu, selebritas Deddy Corbuzier akhirnya meminta maaf dan mencabut alias take down rekaman video podcast di kanal YouTube miliknya. Upaya itu dilakukan demi merespons permintaan dari penceramah Gus Miftah, yang diketahui sosok pembimbing Deddy menjadi seorang mualaf.
Hanya saja memang permintaan maaf yang dilontarkan Deddy tidak merubah dampak yang ditimbulkan dari podcast tersebut. Terbukti, reaksi kontra terhadap podcast Deddy Corbuzier diperlihatkan warganet dengan seruan tagar #UnsubscribedYouTubeDeddyCorbuzier yang mendominasi media sosial Twitter. Tagar tersebut bahkan memuncaki trending topic di laman burung biru, beberapa waktu lalu.
Ajakan warganet untuk tak lagi mensubscribed YouTube Deddy Corbuzier nyata terjadi. Akun YouTubenya kini hanya diikuti oleh 18,6 juta subscriber dari yang semula 18,8 juta. Penurunan jumlah pengikut Deddy Corbuzier tak cuma terlihat di YouTube. Di Instagram, ia juga kehilangan banyak followers.
Sekali lagi ditegaskan bahwa sebagai manusia yang beradab dan beragama seorang manusia memang harus mematuhi tata cara hidup yang memang sudah diciptakan oleh Tuhan. Salah satunya untuk hidup berpasangan antara laki-laki dan perempuan. (***)
Discussion about this post