MEDAN, Waspada.co.id – Di tengah pandemi Covid-19, Pemprov Sumut berhasil menekan angka pengangguran dan kemiskinan. Hal tersebut tidak terlepas dari berbagai program kerja yang dilakukan Pemprov untuk mendongkrak perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.
Tingkat pengangguran terbuka pada Agustus 2021 tercatat sebesar 6,33%, lebih baik dibandingkan tahun 2020 sebesar 6,93%. Untuk kemiskinan, hasil evaluasi Litbang Kemendagri menyebutkan Sumut menempati posisi pertama untuk penurunan angka kemiskinan di Indonesia, yaitu sebesar 9,14% (2020) dan 8,49% (2021).
Hal tersebut terungkap dalam Dialog Interaktif “Pulih Bersama Bangkit Perkasa” di Studio LPP TVRI Sumut, Selasa (12/4). Dialog yang digelar Dinas Kominfo Sumut bekerja sama dengan LPP TVRI Sumut tersebut dalam rangka HUT ke-74 Provinsi Sumut.
“Jadi, sekalipun pandemi Covid-19, upaya menekan tingkat pengangguran dan penduduk miskin melalui program kerja masih bisa dijalankan dengan baik,” ungkap Plt Kepala Bappeda Sumut, Hasmirizal Lubis.
Terkait pertumbuhan ekonomi Sumut, menurut Hasmirizal, tahun 2019-2020 sebesar 1,07 % dan tahun 2021 mengalami pergerakan pada posisi 2,26%. Memang sebelumnya, Sumut berada di atas nasional sebesar 5%, setelah pandemi laju pertumbuhan ekonomi Sumut melambat.
“Kontribusi Sumut untuk PDRB Nasional sebesar 23, 37 %, sangat besar dibandingkan dengan provinsi lain di pulau Sumatera,” jelasnya.
Disampaikan, ada delapan sektor prioritas pembangunan Sumut, yaitu pendidikan, kesehatan, infrastruktur, agraris, pariwisata, olahraga, program ketenagakerjaan, dan reformasi birokrasi menghadapi tantangan di era new normal.
Mewakili Pemprovsu, Hasmirizal juga mengucapkan apresiasi kepada masyarakat atas dukungan dan masukan yang diberikan dalam upaya mencapai target pembangunan Sumut. R Sabrina,
narasumber lainnya yang juga mantan Sekdaprovsu, mengatakan 74 tahun Sumut banyak pencapaian yang telah dilakukan pemerintah, masyarakat maupun dunia usaha.
Program pemerintah daerah yang telah terealisasi seperti penanggulangan Covid-19 mencakup isoter, menjaga kestabilan harga pangan khususnya di momentum besar Ramadhan, Idul Fitri, Natal, dan Tahun Baru serta proyek pembangunan infrastruktur jalan telah dilakukan.
Sabrina berharap di era new normal, pertumbuhan ekonomi Sumut bisa naik di atas rata-rata nasional, sehingga program-program pembangunan bisa dilaksanakan dengan baik. Jika ini terjadi tentu saja upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat bisa terwujud.
“Prinsipnya pembangunan itu bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, jadi program yang mau dilakukan bermuara pada peningkatan kesejahteraan dalam artian manusianya bisa hidup sehat, berpendidikan, dan membaiknya perekonomian,” sebutnya. (wol/aa/d2)
editor AUSTIN TUMENGKOL
Discussion about this post