MEDAN, Waspada.co.id – Wakil Gubernur Sumatera Utara (Wagubsu) Musa Rajekshah menyampaikan Forkopimda Sumut siap mendukung penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi dengan pengawasan ketat agar tepat sasaran.
Hal ini disampaikan Ijeck, sapaan akrab Musa Rajekshah, saat menyambut kedatangan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif dan Direktur Utama PT Pertamina Nicke Widyawati meninjau pasokan BBM bersubsidi di beberapa SPBU di Sumut, Sabtu (9/4).
Menteri ESDM dan rombongan meninjau SPBU Tol 11.209.108 Rest Area 65 A, SPBU Paya Pasir 14.206.198 di Tebing Syahbandar Serdang Bedagai, SPBU Tol 11.209.108 Rest Area 65 B, dan SPBU 14.201.127 di Jalan SM Raja Medan.
“Penyaluran BBM subsidi ini perlu didukung dengan pengawasan ketat agar tepat sasaran. Pemprov Sumut sendiri sudah keluarkan Surat Edaran Gubernur Sumut Nomor 541/3268 tentang Pengendalian Pendistribusian Jenis BBM Tertentu Jenis Minyak Solar Bersubsidi di Provinsi Sumut,” ujar Ijeck.
“Polda Sumut bahkan telah membentuk tim untuk melakukan pengawasan di lapangan, dan akan melakukan tindakan bagi setiap orang yang melakukan penyimpangan,” katanya didampingi Kapolda Sumut Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak.
Selain pemerintah, upaya ini harus didukung oleh masyarakat dengan kesadaran penuh untuk memahami dan mengikuti peraturan pemerintah dalam menggunakan BBM bersubsidi.
Menteri ESDM Arifin Tasrif menyampaikan apresiasinya terhadap Pemprov Sumut, sehingga suplai BBM aman dan tidak ada antrian. Dari peninjauan tersebut, Arifin melihat memang tak ada antrian dan semua berjalan lancar melihat stok mencukupi di Sumut.
“Kalau ada kekurangan, maka akan dilakukan langkah pemenuhan. Saya terima kasih atas langkah-langkah yang dilakukan Pemprov Sumut,” ujarnya.
Situasinya saat ini, lanjutnya, harga komoditas yang banyak naik menyebabkan beberapa perusahaan berupaya meningkatkan produksinya.
Di SPBU Tol Rest Area 65 A, Menteri ESDM sempat berkomunikasi dengan supir truk ekspedisi Padang Express bernama Def.
“Saya isi biosolar 100 liter pak, karena aturannya harus 100 liter nggak boleh lebih. Nanti isi lagi di Sipirok dan Sidimpuan, tapi sering nggak kebagian dan antriannya panjang,” sebut Def.
Arifin menjawab aturan itu dibuat agar menghindari kebocoran. Menteri ESDM pun ingin harapan ini terwujud jika semua pihak aktif bersama-sama membangun kesadaran dan mengambil langkah pengamanan menghindari kebocoran. (wol/aa/d1)
Editor AUSTIN TUMENGKOL
Discussion about this post