MEDAN, Waspada.co.id – Ketua Tunas Indonesia Raya (Tidar) Sumatera Utara, Tia Ayu Anggraini, mendesak Wali Kota Medan Bobby Nasution untuk memberikan penegasan ke jajaran di bawahnya agar lebih intens lagi melakukan pengawasan di setiap lingkungan. Pasalnya, Kota Medan kerap dijadikan lokasi transit bagi para pelaku human trafficking jaringan internasional.
“Dugaan penyekapan yang menimpa Katarina Kewa Tupen, warga Kabupaten Flores Timur Nusa Tenggara Timur, 29 Maret 2022 lalu pukulan telak bagi kita semua. Karena menunjukkan aparatur paling terendah kita Kepling, kurang maksimal dalam melakukan pengawasan di wilayahnya,” ungkapnya menyikapi viralnya kejadian itu, Minggu (3/4).
Kalau saja para Kepling kita lebih sigap dalam mengawasi siapa saja yang keluar masuk wilayahnya bahkan menetap di suatu tempat, kemungkinan besar tak ada ditemukan rumah toko (Ruko) atau rumah kontrakan yang bebas dijadikan lokasi penampungan.
“Masyarakat kita juga gak boleh cuek soal yang begini. Kalau ada yang sedikit mencurigakan, langsung laporkan ke aparat penegak hukum. Karena ini menyangkut nasib dan masa depan manusia,” ujarnya.
Kepada aparat kepolisian di jajaran Polda Sumatera Utara, anggota Komisi C DPRD Sumut ini meminta bertindak tegas apabila ada oknum yang mencoba membekingi praktik ilegal ini, segera diproses sesuai hukum yang berlaku.
“Kita mau hukum benar-benar ditegakkan. Bukan tajam ke bawah tapi tumpul ke atas. Kami di DPRD Sumut siap berkolaborasi dengan Polda Sumatera Utara memberantas human trafficking di daerah ini,” pungkasnya.
Sebagaimana berita dugaan human trafficking yang termuat di salah satu media nasional, Katarina Kewa Tupen mendapat tawaran pekerjaan di Medan oleh seorang perempuan bernama Evlyn, warga Kota Kupang yang ia kenal melalui media sosial Facebook.
Dari sana, Katarina diberangkatkan ke Medan transit Surabaya dan Jakarta. Di Jakarta, Evlyn memperkenalkan Katarina kepada Ahmad Yani. Kemudian ketiganya terbang ke Medan dengan menggunakan pesawat yang sama. Setibanya di Medan, Katarina hendak dijual ke Singapura dan dari sinilah kasus ini terungkap.(wol/mrz/d2)
editor: FACHRIL SYAHPUTRA
Discussion about this post