JAKARTA, Waspada.co.id – Perdagangan Jumat (1/4) kurs rupiah terkoreksi pada akhir perdagangan pekan ini di pasar spot rupiah ditutup di level Rp 14.370 per dolar Amerika Serikat (AS).
Atau melemah tipis 0,05%. Jika dihitung dalam sepekan, kurs rupiah sudah mengalami koreksi sebesar 0,17%.
Sementara di kurs referensi Jisdor Bank Indonesia (BI), rupiah juga ditutup melemah ke Rp 14.364 per dolar AS
Atau melemah tipis 0,05% dari penutupan sebelumnya. Dibandingkan dengan posisi pada minggu lalu, mata uang Garuda ini telah melemah 0,16%.
Menanggap hal tersebut, Senior Economist Samuel Sekuritas Fikri C Permana mengungkapkan, dari dalam negeri sebenarnya rupiah mendapat angin segar
Karena rilis data inflasi yang masih terjaga. Adapun, inflasi bulan Maret 2022 sebesar 0,66% secara bulanan atau jika secara tahunan sebesar 2,64% yoy.
Sementara dari eksternal, ia bilang perkembangan di Rusia memberikan beberapa perkembangan positif.
Seperti Rusia yang tidak lagi terancam default lantaran rubel sudah bisa diterima untuk ekspor.
Serta perkembangan gencatan senjata antara Rusia dengan Ukraina yang semakin terbuka.
“Hanya saja, penguatan dolar dalam seminggu terakhir masih jadi pemberat pergerakan rupiah,” kata Fikri.
Ia bilang, pelaku pasar saat ini tengah menantikan rilis data ketenagakerjaan AS yang dirilis Jumat malam.
Menurutnya rilis data ini punya implikasi ke arah kebijakan The Fed ke depan sehingga jadi penantian para pelaku pasar.[kontan/wol/w1n]
Discussion about this post