PANEI, Waspada.co.id – Ketua Dewan Rempah Indonesia Sumut, Nawal Lubis, mengharapkan Kementerian Pertanian (Kementan) dapat membantu pemasaran dan meningkatkan daya saing komoditas andaliman hingga ke tingkat global.
Menurut Nawal, rempah khas Sumut ini yang memiliki potensi besar dan perlu upaya sinergis semua pihak untuk membuat andaliman mendunia. Nawal mengharapkan penanaman andaliman semakin banyak dilakukan di Sumut, sehingga produktivitas andaliman semakin meningkat.
“Mari kita bersama sama meningkatkan daya saing andaliman ini hingga ke tingkat global,” kata Nawal saat penanaman perdana andaliman di Desa Panei Tongah, Kecamatan Panei, Kabupaten Simalungun, Sabtu (16/4).
Penanaman tersebut merupakan penanaman perdana dalam rangka kerja sama Pemkab Simalungun dan perusahaan UD Intan. Kerja sama tersebut merupakan upaya pengembangan andaliman di Simalungun. Selanjutnya, ditargetkan akan ada 1.000 hektare lahan di Simalungun yang akan ditanami andaliman.
Plt Dirjen Perkebunan, Ali Jamil, mengatakan Kementan akan berperan mendorong ekspor komoditas pertanian dan perkebunan, khususnya andaliman. Apalagi, Kementan memiliki program Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor (Gratieks). Tahun 2021, total nilai ekspor Indonesia sebesar Rp625 triliun dan sektor perkebunan penyumbang terbesar nilai ekspor tersebut.
Ali menyampaikan penanaman andaliman tersebut merupakan tindak lanjut dari Deklarasi Hari Rempah Nasional yang diadakan Desember lalu. Untuk itu, dirinya berharap Dewan Rempah Indonesia Nasional punya masterplan untuk pengembangan rempah di Indonesia.
Wakil Bupati Simalungun, Zonny Waldi, menyebutkan lahan andaliman di daerahnya kurang lebih 40 hektare. Namun, menurutnya, lahan tersebut belum terkelola dengan baik. Meski begitu, pihaknya komit mengembangkan tanaman andaliman ini di Simalungun. (wol/aa/d1)
editor AUSTIN TUMENGKOL
Discussion about this post