JAKARTA, Waspada.co.id – Menurut Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia Abdul Azis Setyo Wibowo mencermati, pekan ini IHSG cenderung menguat terbatas dengan antisipasi aksi profit taking.
Menurut dia, pasar juga akan mencermati data penjualan retail Indonesia dan inflasi Amerika Serikat.
Di mana Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak positif dengan mencetak rekor baru di level 7.210,83 pada Jumat (8/4).
Para analis memprediksi IHSG akan melanjutkan penguatan secara terbatas.
“IHSG sudah cukup lumayan tinggi, terlebih pada pekan ini akan ada rilis data retail sales Indonesia,”
“Yang diperkirakan menurun, serta data inflasi Amerika yang diperkirakan akan meningkat,” kata Abdul.
Sementara, Head of Investment Reswara Gian Investa Kiswoyo Adi Joe menilai, pekan ini IHSG berpotensi untuk menguat.
Namun, rawan aksi ambil untung lantaran IHSG sudah menguat sejak Juni 2021 tanpa ada koreksi yang cukup dalam.
“Pekan ini IHSG akan bergerak di area 7.000–7.300 dan masih bisa menguat, tetapi rentan aksi profit taking,” papar Kiswoyo.
Sementara itu, Analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan menganalisis IHSG akan bergerak fluktuatif pada pekan ini.
Valdy memperkirakan IHSG akan berpotensi melanjutkan rally penguatan pada Senin (11/4).
Dia menganalisis IHSG akan menguji resistance di level 7.250 dan uji support di 7.100. Dia menyebutkan saham-saham perusahaan
Yang berkaitan dengan komoditas yang belum memasuki overbought dapat menjadi pilihan.
Berbeda dengan yang lain, Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan memprediksi IHSG akan mengalami pelemahan pada Senin (11/4). Dia memperkirakan IHSG akan bergerak dalam rentang 7.101–7.233.
Dia menganalisis secara teknikal candlestick membentuk long white body dengan stochastic membentuk golden cross yang mengindikasikan potensi penguatan masih ada.
“Pada awal pekan investor akan lebih konservatif mengantisipasi rilis dari beberapa data ekonomi,”
“Tetapi rilis kinerja dan pembagian dividen masih akan mendorong IHSG,” kata Dennies.[kontan/wol/w1n]
Discussion about this post