MEDAN, Waspada.co.id – Ramadhan merupakan bulan tilawah dan tadarus Alquran, karena di bulan suci ini pula kitab suci umat Islam ini diturunkan kepada Rasullah Muhammad SAW. Peristiwa turunnya Alquran di malam penuh kemuliaan tersebut akan diperingati Pemko Medan sebagai Malam Nuzulul Quran, Senin (18/4) malam, di Masjid Silaturrahim, Kecamatan Medan Polonia.
Demikian disampaikan Wali Kota Medan Bobby Nasution melalui sambutan tertulis yang dibacakan Sekda Wiriya Alrahman pada kegiatan Safari Ramadhan 1443 Hijriah Pemko Medan di Masjid Taqwa Polonia, Medan Polonia, Senin (18/4) petang.
Bagi umat Islam, lanjutnya, makna Nuzulul Quran begitu besar. Disebutkannya, Alquran mengajarkan nilai-nilai yang membawa manusia pada keselamatan dunia akhirat. “Alangkah ruginya bila seorang muslim masih belum mampu mempelajari Alquran secara bersungguh-sungguh,” ungkapnya.

Dalam perhelatan yang juga diisi tausyiah ustad Dr HM Syukri Albani Nasution Lc MA dan dihadiri segenap pimpinan OPD dan Camat Medan Polonia serta lurah di kecamatan itu, jamaah Masjid Taqwa, ibu-ibu pengajian, dan anak-anak yatim piatu tersebut, Sekda menyerahkan bantuan Pemko Medan sebesar Rp50 juta untuk renovasi Masjid tersebut.
Selain dana bantuan yang diterima oleh Ketua BKM Taqwa Munawar itu, Pemko Medan juga menyerahkan paket sembako Ramadhan. Anak yatim piatu di Kecamatan Medan Polonia diberikan tali asih pada acara yang tetap berlangsung lancar walau hujan mengguyur.
Bobby juga menyampaikan program masjid mandiri yang diluncurkan Pemko Medan bertujuan untuk kemaslahatan umat Islam. Sampai tahun lalu, lanjutnya, ada 1.115 masjid dan 653 musala terdapat di Medan. Jumlah ini cukup memadai untuk menjadikan masjid dan musala tersebut sebagai centrum kegiatan umat Islam.

Menurutnya, selama ini cenderung ada paradigma yang memisahkan masjid hanya sebagai tempat beribadah dan abai dari kegiatan pemberdayaan umat. Paradigma itu harus diubah sehingga masjid dapat diberdayakan sebagai titik awal pemberdayaan ekonomi umat. Sejarah mencatat, tambahnya, sejak masa Rasulullah masjid sudah diberdayakan sebagai centrum aktivitas. “Untuk itu, para pengurus masjid tapi juga harus melayani jamaah,” sebutnya.(wol/mrz/d2)
editor: FACHRIL SYAHPUTRA
Discussion about this post