Waspada.co.id – Selain membantah tuduhan Ukraina yang menyebut Rusia melakukan kejahatan perang, Kolonel Jenderal Mikhail Mizintsev juga merilis data warga sipil yang telah dievakuasi oleh pasukannya.
VIVA Militer melaporkan dalam berita sebelumnya, Mizintsev yang merupakan Kepala Pusat Manajemen Pertahanan Nasional Rusia, menegaskan bahwa Ukraina telah menyebar banyak berita palsu.
Pernyataan Mizintsev menunjukkan bahwa Rusia geram terus-menerus dituding melakukan pembunuhan terhadap warga sipil.
Jenderal bintang tiga militer Rusia itu menyebut bahwa Ukraina yang didukung oleh sejumlah negara Barat, dengan sengaja membunuh rakyatnya sendiri dan menjadikan Rusia sebagai kambing hitam.
“Para pejabat Kiev dengan dukungan dari beberapa negara Barat terus merencanakan tindakan biadab dan kejam, dengan pembunuhan massal warga sipil Republik Rakyat Luhansk. Kemudian, menuduh Angkatan Bersenjata Rusia dan pasukan LPR,” ujar Mizintsev.
Selain memberikan bantahan terhadap tuduhan Ukraina, Mizintsev juga membongkar data jumlah warga sipil Ukraina yang justru memilih kabur ke Rusia.
Dilansir VIVA Militer dari TASS, pada Minggu 10 April 2022, Mizintsev mendapat laporan bahwa ada lebih dari 18.000 warga sipil yang dievakuasi pasukan Rusia ke wilayahnya. Diantara para pengungsi Ukraina, sebanyak 2.910 orang adalah anak-anak.
Sejak perang Rusia-Ukraina pecah pada 24 Februari 2022 lalu, Mizintsev mencatat ada lebih dari 700.000 orang warga sipil Ukraina yang dievakuasi ke Rusia. Di dalamnya, termasuk 138.000 lebih anak-anak.
“Meskipun terdapat kesulitan dan hambatan yang diciptakan oleh pihak Kiev (Ukraina), pada siang hari sebanyak 18.668 orang, termasuk 2.910 anak-anak, dievakuasi dari zona berbahaya di berbagai zona berbahaya di wilayah Ukraina,” kata Mizintsev melanjutkan.
“(Warga sipil dievakuasi) dari Republik Rakyat Luhansk dan Donetsk ke Rusia, tanpa partisipasi otoritas Ukraina. Sejak awal operasi militer khusus, total 723.102 orang, termasuk 138.063 anak-anak, telah dievakuasi,” katanya. (viva/ags/d2)
Discussion about this post