Waspada.co.id – Menyempurnakan bulan Sya’ban dengan berbagai ibadah merupakan amalan luar biasa bagi umat muslim. Bulan Sya’ban yang dimulai sejak Jumat 4 Maret 2022 (tanggal 1 Sya’ban 1443) lalu, akhirnya kini dipertemukan jua dengan malam Nisfu Sya’ban. Sejak mengawali bulan Sya’ban, sudah banyak amalan yang bisa ditunaikan, dari puasa, dzikir dan doa khusus.
Nisfu Sya’ban adalah peringatan setiap tanggal 15 bulan ke-8 atau bulan Sya’ban dari kalender Islam. Penganut agama Islam di berbagai negara bahkan memuliakan hari ini. Di sejumlah negara bahkan menyebutnya sebagai “malam pengampunan dosa”, “malam berdoa” dan “malam pembebasan”, serta acap kali diperingati dengan berjaga sepanjang malam untuk beribadah.
Keistimewaan bulan ini bahkan begitu disanjung oleh Nabi Muhammad SAW. Usamah bin Zaid berkata, “Ya Rasulullah SAW, aku tidak pernah melihatmu berpuasa sebanyak di bulan Sya’ban.”
Rasulullah SAW bersabda, “Ini (bulan Sya’ban) adalah bulan yang tidak banyak diperhatikan orang-orang antara Rajab dan Ramadhan. Ini adalah bulan saat berbagai amalan diangkat kepada Allah SWT. Aku suka amalanku diangkat saat sedang berpuasa.” (HR Imam An-Nasa’i).
Bertepatan dengan malam Nisfu Sya’ban, terdapat amalan puasa Ayyamul Bidh yang bisa dikerjakan. Malam Nisfu Sya’ban biasanya terjadi di tengah-tengah bulan Sya’ban atau tanggal 15 Sya’ban. Puasa di malam Nisfu Sya’ban sendiri biasanya dilakukan saat Ayyamul Bidh. Puasa Ayyamul Bidh adalah puasa yang dikerjakan di pertengahan bulan, yakni pada hari ke 13, 14, dan 15 atau sampai 16 hijriah tiap bulannya kecuali saat Ramadan.
Keutamaan malam Nisfu Sya’ban di antaranya adalah diampuni segala dosa, dikabulkan segala permohonan, dan pahala yang melimpah. Di malam Nisfu Sya’ban, Allah akan mengampuni dosa orang yang memohon ampunan, mengasihi mereka yang memohon kasih, menjawab setiap doa, dan membebaskan orang dari neraka. Wallahu’alam.
Simak selengkapnya mengenai niat puasa ayyamul bidh yang hari ini bertepatan dengan malam Nisfu Sya’ban berikut ini, seperti dihimpun dari berbagai sumber, Kamis (17/3).
Jika Puasa Ayyamul Bidh Tidak Genap 3 Hari
Pada dasarnya puasa ayyamul bidh ini dikerjakan selama 3 hari. Meski dianjurkan demikian, tapi tak masalah puasa Ayyamul Bidh dilakukan hanya 1 atau 2 hari saja. Dikutip dari Bincang Syariah, jika tidak genap 3 hari, maka ia akan mendapatkan pahala sesuai dengan jumlah hari di mana ia berpuasa.
Sementara pahala yang sempurna hanya diperoleh bagi mereka yang berpuasa penuh sampai 3 hari. Berikut ini jadwal puasa ayyamul bidh yang bertepatan dengan malam Nisfu Syaban:
Puasa Ayyamul Bidh hari pertama: 16 Maret 2022/13 Rajab 1443 H;
Puasa Ayyamul Bidh hari kedua: 17 Maret 2022/14 Rajab 1443 H;
Puasa Ayyamul Bidh hari ke tiga: 18 Maret 2022/15 Rajab 1443 H
Sehingga jika Anda merasa terlambat, lupa atau ada aktivitas yang menghalangi, pahala berpuasa ayyamul bidh tetap diterima. Hal ini menukil dalam kitab Fatawa Ramadhan fi Al-Shiyam wa Al-Qiyam wa I’tikaf wa Zakat Al-Fithri berikut:
سئل الشيخ ابن باز: صمت يومين من الايام البيض ولم اصم اليوم الثالث لبعض الظروف فهل يحسب لي اجر هذين اليومين؟
فأجاب: لا شك انه يحسب لك اجرهما اذا كنت صمتهما لله لا سمعة ولا رياء
Syaikh bin Baz ditanya; “Aku berpuasa dua hari Ayyamul Bidh dan tidak berpuasa pada hari ketiga karena ada sebagian aktivitas. Apakah pahala puasa dua hari ini dihitung?”
Beliau menjawab; “Tidak diragukan bahwa pahala puasa dua hari tersebut didapatkan oleh kamu jika kamu berpuasa karena Allah, tidak sum’ah atau riya’.” (merdeka/ags/d1)
Discussion about this post