waspada.co.id – Makna dan Keutamaan Makan Sahur di Bulan Ramadhan di mana seringkali karena kita merasa kuat berpuasa tanpa perlu sahur, kita mengabaikan perintah ini.
Padahal, ada banyak hikmah dan manfaat sahur bagi kesehatan. Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah, Rasulullah bersabda,
“Sahur adalah makanan yang barokah, janganlah kalian tinggalkan walaupun hanya meminum seteguk air, karena Allah dan para malaikat-Nya memberi shalawat kepada orang-orang yang sahur.”
Sahur mengandung sejumlah keberkahan. Pertama, sahur adalah perintah Rasul. Rasul menamai sahur sebagai makanan penuh berkah dan beliau tidak pernah meninggalkannya. Kedua, sahur menjadikan kita kuat beribadah saat puasa.
Imam Nawawi menjelaskan, “Adapun berkah makanan sahur secara lahir, yaitu dengan kuatnya badan ketika berpuasa, menjadikannya rajin beribadah, menjadikannya termotivasi ingin menambah lagi amalan puasanya, karena tampak ringan puasa baginya setelah makan sahur, dan inilah makna yang benar dari sahur.”
Ketiga, sahur adalah pengikat hati sesama anggota keluarga. Moment untuk makan bersama seringkali tidak kita dapatkan lagi, bahkan saat buka puasa karena sebagian anggota keluarga belum pulang dari kantor.
Saat sahur umumnya semua sudah berkumpul. Makan akan terasa nikmat ketika berada di tengah-tengah keluarga, serta menumbuhkan perasaan kasih sayang.
Hekekat Makan Sahur di Bulan Ramadhan
Puasa adalah ibadah wajib bagi umat Islam di bulan Ramadhan. Mengikuti sunnah Rasulullah Saw, lazimnya puasa diawali dengan makan sahur.
Kewajiban berpuasa tercantum dalam firman-Nya pada surat Al-Baqarah ayat 183:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ كُتِبَ عَلَيْكُمُ ٱلصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُون
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”
Ibadah puasa berlangsung sejak terbit fajar hingga terbenamnya matahari. Sebelum menjalankan ibadah puasa, umat Islam biasa memulainya dengan makan sahur sebagaimana yang disunahkan oleh nabi.
Dikutip dari situs Kemenag, sahur mengikuti sunnah Rasulullah. Sunnah inilah yang menjadi pembeda puasa umat islam dengan umat sebelumnya.
Sahur merupakan aktivitas makan atau minum yang dilakukan seseorang sebelum berpuasa dan sebelum datangnya waktu imsak. Lebih lanjut Kemenag menjelaskan, hukum sahur adalah sunnah.
Sebagaimana diriwayatkan oleh Anas bin Malik, Rasulullah Saw bersabda: “Sahurlah kalian, karena sesungguhnya dalam sahur terdapat barakah.”
Kesunahan lain dalam sahur adalah mengakhirkan waktunya hingga mendekati terbit fajar. Sebagaimana diriwayatkan oleh Anas bin Malik dari Zaid bin Tsabit, dia berkata:
“Kami makan sahur bersama Rasulullah SAW, Kemudian (setelah makan sahur) kami berdiri untuk melaksanakan shalat. Aku (Anas bin Malik) berkata: “Berapa perkiraan waktu antara keduanya (Antara makan sahur dengan shalat fajar)? “Zaid bin Tsabit berkata: “(seperti waktu yang dibutuhkan untuk membaca) 50 ayat.”
Keutamaan makan sahur di bulan Ramadhan
1. Waktu sahur merupakan waktu yang baik untuk memohon ampun.
Waktu sahur adalah waktu yang diberkahi Allah SWT. Beberapa riwayat mengatakan bahwa Allah SWT akan mengabulkan permintaan hamba-Nya. Sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Bukhari & Muslim dikutip dari situs Universitas Pakuan,
Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الآخِرُ يَقُولُ مَنْ يَدْعُونِى فَأَسْتَجِيبَ لَهُ مَنْ يَسْأَلُنِى فَأُعْطِيَهُ مَنْ يَسْتَغْفِرُنِى فَأَغْفِرَ لَهُ
Artinya: Rabb kita tabaroka wa ta’ala turun ke langit dunia ketika tersisa sepertiga malam terakhir. Lantas Dia berfirman: “Siapa saja yang berdoa kepada-Ku, maka akan Aku kabulkan. Siapa yang meminta kepada-Ku, maka akan Aku beri. Siapa yang meminta ampunan kepada-Ku, maka akan Aku ampuni.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
Waktu sahur adalah waktu yang baik untuk beristighfar dan memohon ampun kepada Allah SWT. Sebagaimana tercantum dalam Q.S Ali ‘Imran ayat 17 dan Q.S adz-Dzariyat ayat 18,
ٱلصَّٰبِرِينَ وَٱلصَّٰدِقِينَ وَٱلْقَٰنِتِينَ وَٱلْمُنفِقِينَ وَٱلْمُسْتَغْفِرِينَ بِٱلْأَسْحَارِ
Artinya: “(yaitu) orang-orang yang sabar, yang benar, yang tetap taat, yang menafkahkan hartanya (di jalan Allah), dan yang memohon ampun di waktu sahur.” (Q.S Ali ‘Imran: 17)
وَبِٱلْأَسْحَارِ هُمْ يَسْتَغْفِرُونَ
Artinya: “Dan selalu memohonkan ampunan di waktu pagi sebelum fajar.” (Q.S adz-Dzariyat: 18).
2. Di dalam sahur ada keberkahan
Diriwayatkan oleh HR. Ahmad, Nabi Muhammad Saw bersabda, “Bersahur itu adalah suatu keberkahan, maka janganlah kamu meninggalkannya, walaupun hanya dengan seteguk air, karena Allah dan para malaikat bersalawat atas orang-orang yang bersahur (makan sahur).” (HR. Ahmad).
Imam Bukhari dan Muslim turut meriwayatkan adanya keberkahan dalam sahur. Dari Anas bin Malik Radhiyallahu Anhu. Dia berkata, Nabi SAW bersabda, “Makan sahurlah kalian karena sesungguhnya di dalam sahur itu terdapat berkah.” (H.R Bukhari & Muslim).
3. Mendapat doa dari malaikat
Diriwayatkan oleh Ahmad, Dari Abu Sa’id Al Khudri, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
السُّحُورُ أَكْلُهُ بَرَكَةٌ فَلاَ تَدَعُوهُ وَلَوْ أَنْ يَجْرَعَ أَحَدُكُمْ جَرْعَةً مِنْ مَاءٍ فَإِنَّ اللَّهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى الْمُتَسَحِّرِينَ
Artinya: “Makan sahur adalah makan penuh berkah. Janganlah kalian meninggalkannya walau dengan seteguk air karena Allah dan malaikat-Nya bershalawat kepada orang yang makan sahur.” (HR. Ahmad).
Discussion about this post