JAKARTA, Waspada.co.id – Kementerian Kesehatan menegaskan Covid-19 varian Deltacron belum terdeteksi di Indonesia. Deltacron merupakan gabungan dari varian Delta dan Omicron.
“Ya, kalau sampai sekarang ini belum ditemukan di Indonesia,” kata Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmidzi, Senin (14/3).
Nadia menjelaskan, kasus varian Deltacron sudah ditemukan di Inggris dan Prancis. Tiga negara kemudian mengumumkan temuan kasus tersebut, yakni Denmark, Jerman, dan Belanda.
Saat ini, varian Deltacron masih berstatus Variant Under Monitoring, belum masuk Variant of Concern (VoC). Ini disebabkan, Deltacron masih dalam monitoring terkait karakteristiknya.
Nadia memastikan pemerintah terus memantau perkembangan varian Deltacron. Baik dari sisi tingkat penularan, kemampuan memperparah penyakit, maupun kemampuan mengelabui imunitas tubuh masyarakat yang sudah divaksinasi.
“Apakah ini bisa mengelabui vaksin atau imunitas jauh lebih pintar darpada Omicron, ini juga belum tahu. Serta dampak terhadap pengobatan atau diagnostik, sampai saat ini belum cukup informasi,” ujarnya.
Sekretaris Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan ini menambahkan pemerintah juga terus meningkatkan whole genome sequencing untuk meneliti varian baru Covid-19 di Tanah Air. Namun, pemerintah belum merencanakan pembatasan pintu masuk bagi pelaku perjalanan luar negeri.
“Jadi tetap surveilans genome sequencing kita pantau apakah ada jalur-jalur mutasi seperti yang disampaikan tersebut,” ucapnya.
Bersamaan dengan itu, pemerintah terus mempercepat vaksinasi Covid-19 dosis lengkap. Target pemerintah, 70 persen dari total populasi di Indonesia sudah mendapat vaksinasi dosis lengkap pada April 2022. (wol/merdeka/ril/d2)
Discussion about this post