MEDAN, Waspada.co.id – Sekretaris Jenderal (Sekjend) DPP PDI-P, Hasto Kristiyanto, menilai Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan tidak berkapasitas menyampaikan tentang wacana penundaan Pemilu.
Hasto meminta, agar Luhut mengklarifikasi mengenai yang disampaikannya tentang adanya big data warga yang menginginkan Pemilu ditunda. “Pak Luhut sebaiknya melakukan klarifikasi, beliau berbicara dalam kapasitas apa,” kata Hasto di Medan, Senin (14/3).
Menurut Hasto, Luhut adalah menteri yang tidak memiliki kapasitas mengurusi soal politik. Sebagai pembantu presiden, harusnya Luhut fokus menjalankan tugasnya sesuai mandat yang diberikan.
“Karena kalau berbicara politik, hukum dan keamanan, itu kan ranah Menko Polhukam. Kalau berbicara politik, demokrasi, tatanan pemerintahan itu kan Menteri Dalam Negeri,” ujarnya.
Dia juga menyampaikan, bahwa Luhut tidak memiliki mandat dari presiden untuk menyampaikan soal data itu. Sehingga,
pernyataan Luhut itu bertentangan dengan presiden yang sudah memutuskan agar pelaksanaan Pemilu tepat waktu pada Februari 2024.
“Beliau mandatnya apa dengan menyampaikan 110 juta, itu berbeda dengan pernyataan Menko Polhukam. Para pembantu harus betul-betul senafas dengan kepemimpinan presiden. Tidak boleh ada menteri yang punya pendapat berbeda dengan presiden,” ungkapnya.
“Presiden sudah berulang kali menyampaikan sikapnya dengan tegas dan pemerintah sudah sepakat Pemilu 14 februari 2024, lalu kenapa ada pembantu presiden membuat wacana tidak menyehatkan dalam situasi politik nasional,” tambahnya.
Dengan demikian, Hasto mengimbau, agar di tengah upaya membangun optimisme yang sedang digelorakan presiden, jangan ada berbicara berpihak pada sekelompok elit, tapi harus melihat kehendak rakyat.
“Kita harapkan agar mari bangun energi positif bersama Jokowi. Tugas PDI-P sebagai pengusung membangun energi bersama untuk kita segera bangkit. Setidaknya di kawasan Asia, Jokowi sudah menunjukkan direction yang bisa dilakukan oleh jajaran kabinetnya,” pungkasnya. (wol/man/d2)
editor: FACHRIL SYAHPUTRA
Discussion about this post