MEDAN, Waspada.co.id – Begitu cemburunya melihat klub-klub sepakbola di Jawa Timur yang memiliki perwakilan lima klub di Liga 1. Lalu, Jawa Tengah (3 klub), Jawa Barat (3 klub).
“Sedangkan Sumatera Utara tidak ada satu pun klub sepakbolanya yang bermain di Liga 1. Sementara semua tahu barometer sepakbola di Indonesia dulu salah satunya adalah Sumut,” tulis Arya Sinulingga dalam media sosialnya, Minggu (20/3).
“Jangan tanya untuk Liga 2, klub-klub provinsi yang disebutkan tadi bertaburan bertanding di sana. Sementara Sumut hanya PSMS, lantas disusul Karo United dan PSDS di musim depan,” tulisnya lagi.
Lantas kecemburuan inilah yang akhirnya mendorong kawan-kawan klub di Sumut meminta seorang Arya Sinulingga maju menjadi Ketua Asprov Sumut untuk memajukan Sepakbola Sumut.
“Kawan-kawan di Sumut mungkin melihat keseriusan saya membangun keprofesionalan Karo United sehingga bisa seperti sekarang,” tambahnya.
“Dengan niat baik, mau membangun sepakbola Sumut, akhirnya saya bersedia maju jadi calon Ketua Asprov Sumut. Dan saya langsung pasang target agar sepakbola Sumut kembali berjaya,” ujar Arya.
Tercatat, ada 8 program penting yang akan diusung kalau mau Sepak Bola Sumut berjaya. Pertama, noderenisasi markas (kantor) PSSI Sumut
Kedua, re-organisasi kesekretariatan PSSI Sumut menjadi lebih fresh dan berbasis profesional. Mendukung penuh dengan mencarikan sebagian sponsor untuk klub Liga 2 Sumut supaya bisa masuk Liga 1.
Menata kompetisi Liga 3 Sumut berbasis industri, memastikan sponsor masuk sehingga klub-klub perserta tidak mengeluarkan biaya kepesertaan dan akan ada bantuan pendanaan (subsidi) kepada team peserta secara berjenjang.
Menata kompetisi Kelompok umur berbasis kompetisi murni sehingga akan memunculkan potensi pemain muda sumut terbaik ke depan.
Lanjut, memberikan pendanaan pembinaan secara periodik kepada askab/askot dan yang memiliki program pembinaan sepakbola yang progresive di kabupaten/kotanya masing-masing baik program kompetisi maupun sertifikasi pelatih dan wasit
Sertifikasi dan pendataan sekolah-sekolah sepakbola yang ada di sumatera utara untuk pembinaan SSB yang berorientasi pada prestasi.
Terakhir mempersiapkan program pembentukan tim PON 2024 dengan target emas.
“Sayangnya program yang sudah disiapkan bagus ini menjadi sia-sia karena untuk maju saja menjadi kandidat sudah terjegal secara administrasi,” katanya.
“Saya terpaksa “mundur” sebelum bertarung, tidak diberi kesempatan bertarung. Tapi tidak apa-apa, karena kita maju dengan ketulusan ingin membangun sepakbola Sumut yang sudah tertinggal jauh dari daerah lain,” terangnya.
Bagi siapapun calon Ketua Asprov yang nantinya terpilih diharapkan program yang menjadi acuan profesional untuk membangun sepakbola Sumut bisa dilaksanakan untuk membangkitkan sepakbola Sumut. (wol/ri/d2)
Discussion about this post