JAKARTA, waspada.co.id– Fenomena kelanggkaan menjadi trending di masyarakat minyak goreng di Tangerang, Banten. Namun, kali ini terdapat kebijakan baru untuk membeli minyak goreng.
minyak goreng di masyarakat di Cijantra, Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang harus mencelupkan salah satu jari mereka ke dalam tinta berwarna biru. Seperti saat Pemilihan umum (Pemilu).
Hal tersebut tersiar dari adanya potongan video yang dibagikan Fauziah Uswah Febiansyah kepada akun TangerangNews Official, Sabtu 12 Maret 2022.
Begitu sulit masyarakat saat ini untuk mendapatkan minyak goreng dengan harga standar. Tidak hanya itu, masyarakat pun harus rela mengantre hingga puluhan orang.
Pemerintah sendiri masih terus melakukan operasi pasar atas kelangkaan minyak goreng ini.
Pemerintah meyakini akan menindak setiap orang yang telah melakukan penyelewengan terhadap barang yang kini menjadi mahal di kalangan masyarakat tersebut.
Beli Minyak Goreng Rasa Pemilu
Operasi pasar minyak goreng di Plaza Lebak diserbu emak-emak, Rabu, 23 Februari 2022. Mereka rela mengantre agar bisa membawa pulang dua liter minyak goreng.
Ya, setiap orang hanya dijatah pembelian dua liter. Usai mendapatkannya para pembeli akan diarahkan untuk mencelupkan jarinya ke dalam tinta.
Teknis itu sama seperti proses pelaksanaan pemilihan umum (Pemilu).
Usut punya usut, hal itu dilakukan guna menandai warga yang sudah mendapatkan minyak goreng, dan menghindari kecurangan.
“Ya pa tadi habis ngantri terus suruh celup jari dibak tinta warna biru. Udah kaya Pemilu aja,” kata Dwi, ibu rumah tangga asal Rangkasbitung saat ditemui di Plaza Lebak.
Dwi mengaku dalam operasi minyak itu, Ia mendapatkan dua liter minyak goreng yang dihargai Rp14 ribu perliternya.
“Tadi ngantri panjang, tapi alhamdulillah dapat pa. Lumayan buat dirumah masak,” akunya.
Sementara, Kepala Bidang Pasar pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Lebak Dedi Setiawan mengatakan, cap jari itu dilakukan guna menghindari adanya kecurangan dan memastikan setiap warga mendapatkan minyak goreng.
“Kita hari ini sediakan 1.000 kupon, 1 kuponnya itu 2 liter. Kita sengaja batasi setiap orang hanya 1 kupon aja, biar semuanya kebagian,” tambahnya.
Netizen: beli minyak goreng pakai dicelup tinta

Sementara, akun instagram @infojember yang dikirimi oleh netizen dengan akun @fidyasa20 saat dirinya membeli minyak goreng.
Terlihat dalam video tersebut dirinya sedang berbelanja minya goreng ke sebuah supermarket di Jember selatan yakni Dira Park Kencong.
Dirinya awalnya memperlihatkan para emak-emak yang tengah berbelanja di supermarket tersebut dengan tujuan utama yakni di antrian minyak.
Namun, yang membuat slaah fokus yakni dicaption video tersebut yang menuliskan bahwa antrian minyak udah kayak pemilu alias pemilihan umum.
“Antri minyak udah kayak pemilihan umum pakai dicelup tinta,” tulis Fidyasa20 dalam postingan videonya.
Benar saja, setelah beberapa lama diperlihatkan jari kelingking kanannya yang baru saja dicelupkan ke tinta yang berwarna ungu.
Hal ini langsung mengingatkan netizen jika usai memberikan hak suara di bilik suara dalam pemilihan umum, pasti dicelup tinta.
Hal ini menandakan jika dirinya sudah memberikan hak suara dalam pemilu tersebut.
Biasanya ini dilakukan untuk mencegah masyarakat memberikan hak suara lebih dari satu kali.
Dengan demikian, tujuan tinta ini juga sama dengan pembelian minyak goreng bahwa masyarakat yang sudah membeli minyak goreng tidak boleh membeli lagi.
Hal ini mendapatkan komentar dari netizen yang memberikan jawaban lucu-lucu dengan terobosan dari supermarket tersebut.
“Mending lah. Usaha buat mempersempet gerak manusia tamak!,” kata akun tri_septa_laksono mengapresiasi yang dilakukan pemilik supermarket.[suara/kon/w1n]
Discussion about this post